Jual Gas Elpiji di Atas HET, Pengecer Ngaku Tidak Kebagian Jatah Gas Melon dari Pangkalan

Jual Gas Elpiji di Atas HET, Pengecer Ngaku Tidak Kebagian Jatah Gas Melon dari Pangkalan

Jual Gas Elpiji di Atas HET, Pengecer Ngaku Tidak Kebagian Jatah Gas Melon dari Pangkalan--Jimmy Mayhendra

Jual Gas Elpiji di Atas HET, Pengecer Ngaku Tidak Kebagian Jatah Gas Melon dari Pangkalan 

RK ONLINE - Persoalan harga gas Elpiji 3 Kg yang melambung tinggi, masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Kepahiang, Bengkulu. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menjerit, berharap persoalan gas Melon yang langka dan dijual mahal oleh pengecer dapat dengan cepat diatasi oleh pemerintah.

Informasi dihimpun Radarkepahiang.id, belum lama ini beredar informasi kalau penjualan gas Elpiji 3 Kg dengan harga tinggi ini, kebanyakan ditemukan pada kalangan pengecer.

BACA JUGA:Masyarakat Geram, Tabung Gas Elpiji yang Baru Dibeli Tidak Berisi Penuh!

Namun sejumlah informasi lainnya juga menyebutkan kalau ternyata, pengecer juga membeli gas Elpiji ini dengan harga yang tinggi. Sehingga untuk mendapatkan keuntungan, pihaknya terpaksa menjual gas Elpiji 3 Kg kepada masyarakat dengan harga yang jauh lebih tinggi bahkan melebihi ketentuan HET.

Hal inilah yang kemudian membuat masyarakat yang kesulitan mendapatkan Gas Melon kian meradang. Tidak hanya sulit mendapatkan gas, harganya yang selangit semakin membuat masyarakat merasa dipersulit.

Kepada Radarkepahiang.id, salah satu pengecer menyebutkan kalau dirinya memang menjual gas Elpiji 3 Kg di atas HET. Dia mengatakan jika keputusan ini terpaksa dilakukannya, karena sebelumnya bisa menerima gas tersebut dengan modal yang cukup tinggi. 

Ditambah lagi selaku pengecer, dirinya pun juga kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas Elpiji 3 Kg ini.

BACA JUGA:Diduga BBM Oplosan Beredar di Kepahiang, Polres Kepahiang Langsung Turun Tangan Ambil Tindakan

"Kalau orang ngantar ke warung harganya sampai Rp 27 ribu atau Rp 28 ribu sudah pasti kami jual dengan harga Rp 30 ribu atau lebih. Sebab kadang kami keliling mencarinya menggunakan mobil, saat dapat pun harganya juga tergolong mahal," ujar salah satu pengecer di Kepahiang.

Menurutnya alasan lain yang membuat dirinya terpaksa menjual gas Elpiji 3 Kg dengan harga tinggi karena tidak mendapatkan jatah dari pangkalan. Sehingga membuat dirinya terpaksa membelinya di sejumlah warung pengecer lainnya. Baru kemudian Gas Melon tersebut dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Jelang Mudik Lebaran, Polsek Kepahiang Sediakan Tempat Penitipan Kendaraan

"Kadang bukan dapat (gas) di pangkalan, tapi di warung dan sudah tangan keberapa juga tidak tahu. Jadi itulah sebabnya kami jual kembali dengan harga yang tinggi, sebab modal kami beli juga tidak murah," lanjutnya.

Di samping itu, dirinya selaku pengecer mengaku siap untuk menyesuaikan harga jual yang seharusnya. Namun pedagang gas Elpiji eceran ini memberikan syarat kalau pihaknya juga bakal mendapatkan gas dengan harga yang murah.

Sumber: