Kemenkominfo Ungkap Isu Kandungan Bromat Le Minerale
Kemenkominfo Ungkap Isu Kandungan Bromat Le Minerale/--cumicumi.com
Kemenkominfo Ungkap Isu Kandungan Bromat Le Minerale
RK ONLINE - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan tegas menegaskan bahwa klaim tentang kadar bromat yang berlebihan dalam produk Le Minerale yang menyebabkan penyakit adalah tidak benar.
Kemenkominfo secara resmi memberikan label "HOAKS" pada beberapa unggahan di platform TikTok yang menyebarluaskan isu tersebut. Pernyataan ini disampaikan melalui situs resmi Aduan Konten pada Jumat 23 Februari 2024 untuk mengklarifikasi HOAKS yang beredar di masyarakat.
BACA JUGA:Mulai Bulan Depan, Simak Bocoran Skema Pemindahan 11.916 ASN ke IKN
Isu terkait Le Minerale mulai mencuat setelah seorang influencer di TikTok mengunggah klaim tentang kadar bromat yang tinggi dalam produk tersebut. Unggahan ini kemudian menjadi viral di media sosial dan menjadi sorotan di berbagai media daring.
Febri Satria Hutama, Direktur Pemasaran PT Tirta Fresindo Jaya, menegaskan bahwa isu tersebut tidak lebih dari sekadar rumor. Ia menjamin bahwa semua produk Le Minerale diproduksi dengan aman dan sesuai dengan standar industri air minum dalam kemasan (AMDK) serta persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Febri juga menyatakan bahwa Le Minerale secara rutin melaporkan hasil tes laboratorium tentang keamanan dan kualitas produk ke BPOM sebagai bentuk kepatuhan dan akuntabilitas. Le Minerale juga melakukan pengujian kadar bromat setiap enam bulan di laboratorium terakreditasi Badan Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian.
BACA JUGA:Program Kartu Prakerja Gelombang 63 Telah Dibuka, Lolos Dapat Rp4,2 Juta!
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar bromat dalam produk Le Minerale hanya 0,4 parts per billion (ppb) atau 0,0004 mg/L, jauh di bawah batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 10 ppb atau 0,01 mg/L.
Febri menyampaikan kekecewaannya terhadap penyebaran hoaks ini karena dapat menyesatkan konsumen dan merugikan reputasi merek. Ia berharap penjelasan dari Kemenkominfo dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh hoaks dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sumber: