Kalah Bersaing dengan Gadget, Minat Baca di Kepahiang Hanya 35 Persen!

Kalah Bersaing dengan Gadget, Minat Baca di Kepahiang Hanya 35 Persen!

Kalah Bersaing dengan Gadget, Minat Baca di Kepahiang Hanya 35 Persen!--Jimmy Mayhendra

Kalah Bersaing dengan Gadget, Minat Baca di Kepahiang Hanya 35 Persen!

RK ONLINE - Meskipun gedung 4 lantai milik Perpustakaan dan Kearsipan Daerah atau yang biasa dikenal dengan Perpusda Kabupaten Kepahiang telah dibangun secara megah dan mewah, namun nyatanya upaya pemerintah dalam meningkatkan minat baca masih belum kunjung terealisasikan. Pasalnya sampai dengan detik ini, minat baca di Kabupaten Kepahiang terus tergerus dan hanya tinggal menyisakan 35 persen saja.

Menurut Kepala Perpusda Kabupaten Kepahiang, Mukhtar Yatib, S.Pd, berkurangnya minat baca di Kabupaten Kepahiang ini lantaran banyak masyarakat yang telah terkontaminasi oleh gadget atau smartphone. Keberadaan gadget dalam kehidupan sehari-hari, memperlemah minat terhadap buku bacaan sebab informasi yang disajikan melalui gadget jauh lebih praktis dan lebih mudah dijangkau.

BACA JUGA:Telur, Lauk Favorit dengan Banyak Manfaat Gizi

"Kalau dulu, orang-orang mau belajar mereka harus buka buku. Merasa buku yang dicari tidak ada, mereka pasti akan datng ke perpustakaan. Berbeda dengan sekarang, semuanya sudah serba praktis menggunakan gadget, semua informasi bisa disajikan hanya dengan satu klik dan bisa dilakukan dimanapun, asalkan ada jaringan internet," ujar Mukhtar, Jumat 9 Februari 2024.

Namun sayangnya, kemudahan dalam menggali informasi ini tidaklah dimanfaatkan dengan baik oleh setiap orang. Pasalnya sampai dengan detik ini, masih banyak masyarakat yang kerap salah dalam mengartikan sebuah informasi lantaran tidak membaca informasi itu hingga selesai atau memang tidak dibaca sama sekali. Ini menurut Mukhtar, membuktikan bahwa minat baca di Kabupaten Kepahiang ini benar-benar telah tergerus.

BACA JUGA:Toyota Umumkan Peluncuran All New Toyota Rush 2024, SUV Gagah dan Berkualitas!

"Kemudahan dalam mencari informasi terkadang juga tidak dimanfaatkan dengan baik, gadget itu malah digunakan hanya untuk bermain game dan menonton youtube. Alhasil kerap kali kita jumpai ada masyarakat yang masih miss informasi karena membaca berita secara sepenggal, itu salah," lanjutnya.

Meskipun demikian lanjut Mukhtar, dengan dibangunnya gedung Perpusda yang baru ini, pihaknya akan berupaya menumbuhkan kembali minat baca tersebut. Saat ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan minat baca, pihaknya telah memulai dari desa-desa dengan mendirikan perpustakaan desa dan terus menyuplai buku-buku bacaan terbaru.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, KASN Ungkap 5 Provinsi dengan Jumlah Pelanggaran Netralitas ASN Terbanyak

Sementara itu di jajaran Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kepahiang masih termasuk dalam salah satu kabupaten/kota yang memiliki tingkat persentase minat baca yang minim. Bahkan sebagaian penduduk Kabupaten Kepahiang disebut-sebut sebagai penduduk darurat membaca, sehingga berpotensi gagal dalam menerima informasi secara tertulis.

Mengingat minimnya keinginan membaca dari masyarakat Kabupaten Kepahiang ini, membuat Pustakawan Ahli Madia Dinas Perpusda Provinsi Bengkulu, Tonny Hartanto akhirnya angkat bicara. Menurutnya ada beberapa strategi yang perlu diterapkan bagi pemerintah daerah untuk menumbuhkan kembali gairah membaca di kalangan masyarakat Kabupaten Kepahiang ini.

BACA JUGA:Andalkan Toyota Rush, Sampai Saat Ini Toyota Masih Unggul di Pasar SUV Indonesia

"Ini sebetulnya PR bagi pemerintah daerah, untuk membuat strategi supaya minat baca itu tumbuh kembali. Peran perpustakaan pun harus maksimal, sediakanlah buku-buku yang terdiri dari 70 persen non fiksi dan 30 persen fiksi. Karena orang-orang datang ke perpustakaan kadang bukan cuma untuk belajar, jadi jangan semuanya buku pelajaran yang dipajang," ujar Tonny.

Sumber: