Jangan Dianggap Remeh, Masalah Perasaan dan Pikiran Ternyata Bisa Memicu Penyakit Pada Tubuh

Jangan Dianggap Remeh, Masalah Perasaan dan Pikiran Ternyata Bisa Memicu Penyakit Pada Tubuh

Jangan Dianggap Remeh, Masalah Perasaan dan Pikiran Ternyata Bisa Memicu Penyakit Pada Tubuh /--www.istockphoto.com

Jangan Dianggap Remeh, Masalah Perasaan dan Pikiran Ternyata Bisa Memicu Penyakit Pada Tubuh 

RK ONLINE - Kesehatan fisik seseorang tidak selalu hanya dipengaruhi oleh kondisi tubuhnya, tetapi juga oleh Kesehatan mental dan emosionalnya. Masalah psikologis seperti perasaan dan pikiran, ternyata dapat menjadi pemicu munculnya gejala fisik yang seolah-olah tidak memiliki penyebab organik.

 

Seperti contoh permasalahan emosional yang diamali seorang anak yang awalnya sehat kemudian mengalami demam tinggi karena tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

BACA JUGA:Ternyata Ada 7 Manfaat Rutin Minum Air Hangat Pagi Hari Ketika Perut Kosong, Yuk Simak!

Namun saat diperiksa ke doktek kesehatan, anak ini bisa saja tidak menunjukkan adanya gangguan fisik sebagai penyebabnya sakit. Namun, dia tetap merasa tidak enak badan. Kondisi ini dikenal sebagai psikosomatik, yakni gejala atau gangguan fisik yang berkaitan dengan kondisi psikis seseorang.

 

Menurut seorang dokter spesialis kedokteran jiwa di RS Gading Pluit, Dharmawan A. Purnama, menjelaskan bahwa masalah perasaan dan pikiran seseorang dapat menyebabkan perubahan pada sistem otak melalui jalur hipotalamus pituitari adrenal (HPA) axis.

 

HPA axis adalah jalur otak yang terhubung dengan sistem hormon dan saraf yang memengaruhi seluruh tubuh. Saat seseorang menghadapi masalah psikologis, otak akan merespons dengan memproduksi hormon stres, seperti kortisol. Hormon ini dapat mengubah keadaan fisik tubuh dari sehat menjadi sakit.

BACA JUGA:Tidak Sembarangan, Begini Ketentuan Seberapa Banyak Menjaga Kebutuhan air Berdasarkan Usia

Dharmawan menjelaskan bahwa kondisi ini dikenal sebagai psikosomatik atau hipochondriasis, yang merupakan nama diagnosis yang diberikan dokter untuk penyakit semacam ini. Psikosomatik dapat menunjukkan gejala penyakit yang sebenarnya tidak ada kelainan organiknya, tetapi disebabkan oleh masalah psikologis.

 

Berbagai dampak kesehatan fisik dapat muncul, seperti peningkatan hormon anti-insulin, pemicu asma, gangguan autoimun, penurunan perlindungan dinding lambung, dan ketidakseimbangan saraf simpatik dan parasimpatik. Masalah psikologis juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, peningkatan tekanan darah, peningkatan agregasi trombosit, hingga kekentalan darah.

Sumber: