Apa Benar Nanas Muda Bisa Menyebabkan Keguguran, Simak Keterangan Ahlinya!

Apa Benar Nanas Muda Bisa Menyebabkan Keguguran, Simak Keterangan Ahlinya!

RK ONLINE - Mitos seputar pantangan makanan untuk ibu hamil seringkali membuat banyak calon ibu bingung, terutama terkait buah nanas yang dianggap dapat memicu keguguran di trimester pertama kehamilan. Namun, perlu penjelasan lebih lanjut untuk memahami kebenaran di balik klaim ini.

 

Dalam percakapan dengan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ilham Utama Surya, Sp.OG, diungkapkan bahwa kepercayaan tradisional mengenai nanas sebagai penyebab keguguran hanyalah mitos belaka. Meskipun demikian, tetaplah penting untuk memperhatikan kebersihan dan penanganan buah nanas sebelum dikonsumsi.

BACA JUGA:Tips Sederhana Membersihkan Speaker HP Agar Tetap Jernih dan Bersih

"Jika ibu hamil ingin mengonsumsi buah nanas, sebaiknya dicuci terlebih dahulu dan disajikan secara bersih. Hal ini bertujuan untuk menghindari masuknya bakteri yang dapat membahayakan kehamilan." Jelas Ilham

 

- Kandungan Buah Nanas yang Perlu Diperhatikan saat Hamil

Meski mitos mengenai nanas sebagai penyebab keguguran telah dibantah, terdapat beberapa kandungan dalam buah nanas yang sebaiknya diperhatikan oleh ibu hamil. Salah satunya adalah enzim bromelain yang dapat mengakibatkan kontraksi uterus karena sifatnya dalam memecah protein.

 

Menurut informasi dari Livestrong, bromelain dalam nanas bisa menyebabkan pendarahan yang tidak normal karena kemampuannya memecah protein. Namun, kadar bromelain dalam nanas segar biasanya cukup rendah, sehingga konsumsi dalam porsi wajar tidak akan membahayakan kehamilan.

BACA JUGA:Jarang Diketahui Orang, Ternyata Ini Tips Mudah Cegah Mobil Overheat

- Tanda-tanda Keguguran dan Faktor Risiko

Ilham menjelaskan bahwa tanda-tanda keguguran biasanya ditandai dengan perdarahan dan nyeri perut, serta keluarnya produk konsepsi seperti janin, selaput amnion, dan plasenta. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keguguran meliputi kelainan kromosom atau genetik pada janin dan plasenta, serta gangguan gizi atau hormonal pada ibu.

Sumber: