Komisi VIII DPR RI Sepakat Biaya Haji 2024 Menjadi Rp93,4 Juta

Komisi VIII DPR RI Sepakat Biaya Haji 2024 Menjadi Rp93,4 Juta

Komisi VIII DPR RI Sepakat Biaya Haji 2024 Menjadi Rp93,4 Juta/---www.dpr.go.id

Komisi VIII DPR RI Sepakat Biaya Haji 2024 Menjadi Rp93,4 Juta

RK ONLINE - Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2024 sejumlah Rp 93,4 juta, lebih rendah dari nilai usulan sebelumnya oleh Kementerian Agama RI yang mencapai Rp 105 juta. Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, menjelaskan alasan di balik persetujuan angka tersebut.

 

Pada awalnya, Kementerian Agama RI mengusulkan BPIH 2024 sebesar Rp 105.095.031. Namun, setelah proses penelitian dan rapat Panitia Kerja (Panja) DPR, angka disepakati turun menjadi Rp 93.410.286.

BACA JUGA:Cek Sekarang, Ini Daftar Lengkap Nama Calon Jemaah Haji Reguler Yang Berhak Lunasi Biaya Haji 2023

"Panja Komisi VIII DPR RI dalam melakukan penelisikan dan penyisiran BPIH tahun 2024 ini menawarkan angka yang hampir sama pada angka Rp 93 juta. Dengan demikian, penurunan angka yang diberikan Panja Pemerintah ini akan segera ditindaklanjuti dengan kesepakatan sebagai BPIH tahun 2024," ujar Ace Hasan Syadzily.

 

Menurut Ace, penurunan usulan BPIH setelah proses perdebatan panjang selama dua minggu dalam rapat Panja BPIH. Komisi VIII DPR mendorong agar perhitungan biaya haji berdasarkan kondisi faktual dan biaya tahun sebelumnya dengan mempertimbangkan inflasi di Arab Saudi, penyesuaian mata uang, serta penyesuaian harga beberapa komponen lainnya.

 

"Komponen yang dapat kami turunkan antara lain terutama biaya penerbangan, konsumsi, dan hotel atau pemondokan di Arab Saudi," jelas Ace.

BACA JUGA:Ternyata Ada Banyak Fenomena Aneh yang Dialami Jemaah Haji Kepahiang Saat Tiba di Tanah Suci

Ace juga mendorong pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan kuota haji, termasuk kuota tambahan menjadi 241 ribu jemaah dibandingkan dengan kuota normal sebelumnya yang sebanyak 221 ribu jemaah. Dengan memperbanyak kuota jemaah, perhitungan biaya haji berbasis pada jumlah yang cukup besar.

 

"Jumlah ini merupakan angka terbesar jemaah haji Indonesia sepanjang sejarah haji Indonesia. Tentu dengan besarnya jumlah jemaah ini akan berkonsekuensi terhadap penggunaan nilai manfaat yang besar juga," tambah Ace.

Sumber: