Masih Banyak Salah Tafsir, Hantaran Nikah Itu Ternyata Bukan Umbung, Simak Penjelasan Budayawan Kepahiang

Masih Banyak Salah Tafsir, Hantaran Nikah Itu Ternyata Bukan Umbung, Simak Penjelasan Budayawan Kepahiang

Masih Banyak Salah Tafsir, Hantaran Nikah Itu Ternyata Bukan Umbung, Simak Penjelasan Budayawan Kepahiang--Foto Jimmy Mayhendra

RK ONLINE - Umbung Kutei dapat didefinisikan sebagai sebuah tradisi atau peristiwa budaya di mana individu-individu dengan latar belakang yang berbeda, terutama yang berkuteai Merigi dan Bermani Ilir, berkumpul dalam semangat gotong royong yang tinggi. 

 

Dalam Umbung Kutei, orang-orang tidak hanya hadir secara fisik tetapi juga membawa semangat saling bantu dan kerjasama. Tradisi ini menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan, di mana semua perbedaan dan perselisihan ditinggalkan untuk mewujudkan sebuah hajatan besar atau pesta yang menjadi simbol persatuan dan solidaritas.

 

Namun banyak masyarakat Kabupaten Kepahiang yang belum mengetahui bahkan sampai salah tafsir antara Umbung dan juga hantaran acara pernikahan.

 

Budayawan Kepahiang, Emong Suwani menuturkan bahwa saat ini banyak penafsiran yang salah di tengah masyarakat terhadap acara umbung dan juga prosesi hantaran pernikahan. Untuk hantaran pernikahan ini sendiri, sejatinya dikenal dengan sebutan Bimbang.

 

"Inilah yang harus kembali kito luruskan. banyak orang rejang sekarang menyamakan umbung dengan bimbang dan juga dengan bekejei. Padahal itu berbeda," ujar Emong kepada Radarkepahiang.id, Rabu 4 Oktober 2023.

 

Dijelaskan secara rinci, secara garis besar ada sejumlah perbedaan antara Umbung dan juga Bimbang. Perbedaan tersebut dijelaskam Emong sebagai berikut:

 

1. Umbung direncanakan dalam kegiatan Apeut Aseun (mufakat), sedangkan Bimbang direncanakan dalam kegiatan Apeut Baseun (negoisasi).

 

Sumber: