HEBAT! Tanpa Modal 5 Mahasiswa Unib Ini Mampu Jadikan Sampah Sebagai Sumber Penghasilan Bernilai Jutaan Rupiah

HEBAT! Tanpa Modal 5 Mahasiswa Unib Ini Mampu Jadikan Sampah Sebagai Sumber Penghasilan Bernilai Jutaan Rupiah

Meskipun tanpa modal, 5 mahasiswa Unib berhasil membuat sampah menjadi pupuk kompos yang menjadi sumber penghasilan bernilai jutaan rupiah.--Radarkepahiang.id

HEBAT! Tanpa Modal 5 Mahasiswa Unib Ini Mampu Jadikan Sampah Sebagai Sumber Penghasilan Bernilai Jutaan Rupiah

RK ONLINE - Melaksanakan tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL) di pabrik Humur Rejang Rekayasa D'Compos yang berlokasi di Desa Kutorejo, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, 5 mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) ini patut untuk diapresiasi.

BACA JUGA:Warga Desak SPBU Pasar Kepahiang, Hasil Pemeriksaan Lab Dugaan Pencemaran Sumur Warga Dipertanyakan

Bagaimana tidak, dengan benar-benar memperhatikan setiap ilmu yang diajarkan oleh mentornya, kelima mahasiswa Unib ini berhasil menjadikan sampah hingga memiliki nilai yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan. 

Didukung dengan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah, tanpa modal 5 mahasiswa Unib Fakultas Agri Bisnis (pemasaran bidang pertanian) ini berhasil menjadikan sampah bernilai jutaan rupiah.

 

Kelima mahasiswa Unib ini adalah Irfan Maulana, Febriyanansah, Cornelius Sitorus, Birawa Oktavianus dan M. Haziq. Di pabrik yang memang fokus memproduksi dan memasarkan berbagai jenis pupuk ini, 5 mahasiswa Unib ini berhasil menjadikan sampah tumbuh-tumbuhan dan buah- buahan menjadi pupuk kompos yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang nilainya mencapai jutaan rupiah.

BACA JUGA:Simulasi Soal TKD CPNS Formasi Polsuspas Kemenkumham 2023

Kepada Radarkepahiang.id, Irfan mengakui jika pekerjaan mengelola sampah menjadi pupuk organik ini, dinilai sangat menguntungkan. Sebab dari kacamata bisnis, hanya dengan 0 rupiah atau tanpa modal karena hanya mengandalkan sampah, dirinya dan mahasiswa lainnya mampu menghasilkan pupuk kompos dengan omzet yang tembus hingga jutaan rupiah.

 

"Tentu ini sangat menguntungkan, karena modalnya hanya sampah saja atau nol rupiah," ujar Irfan, Kamis 14 September 2023. 

 

Meskipun tanpa modal, dirinya mengungkapkan kalau berdasarkan harga jual pabrik, pupuk kompos organik ini dipasarkan dengan harga Rp2.500 per kilo. Namun omzet dari penjualan pupuk kompos ini menurut Irfan, sangat bergantung pada jadwal panen para petani. 

Sebab sesuai dengan kegunaan atau manfaatnya, sasaran pemasaran yang paling strategis dari hasil pengolahan sampah menjadi pupuk kompos ini adalah kalangan petani. 

Sumber: