Naik 8 Persen, Kenaikan Gaji PNS TNI dan Polri Ternyata Tidak Termasuk Tunjangan Kinerja, Ini Penjelasannya!

Naik 8 Persen, Kenaikan Gaji PNS TNI dan Polri Ternyata Tidak Termasuk Tunjangan Kinerja, Ini Penjelasannya!

RK ONLINE- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah mengumumkan bahwa kenaikan gaji bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebesar 8 persen tidak akan mencakup tunjangan kinerja (tukin). 

 

Hal ini disebabkan besarnya tunjangan kinerja akan ditetapkan oleh masing-masing kementerian atau lembaga tempat PNS bertugas.

 

Dalam penjelasannya, Menteri Sri Mulyani menjelaskan bahwa di dalam struktur gaji PNS, selain kenaikan yang diumumkan oleh Presiden, biasanya terdapat tunjangan kinerja yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga tempat PNS bekerja. Selain itu, bagi PNS yang menunjukkan kinerja yang baik, biasanya juga ada usulan kenaikan dari tunjangan kinerja.

BACA JUGA:ASN Harus Tahu, Ini Sederet Perbedaan Kenaikan Gaji PNS Era Presiden Jokowi Vs Presiden SBY

Tidak hanya kenaikan gaji PNS yang menjadi perhatian pemerintah, namun juga peningkatan uang pensiun sebesar 12 persen yang direncanakan untuk tahun depan.

 

Menteri Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp52 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 untuk melaksanakan kenaikan gaji PNS dan uang pensiun tersebut.

 

"Dari anggaran tersebut, sekitar Rp9,4 triliun dialokasikan untuk kenaikan gaji PNS pusat, sedangkan Rp25,8 triliun untuk PNS daerah, dan Rp17 triliun untuk pensiunan," jelas Menteri Sri Mulyani.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memberikan alasan di balik rencana kenaikan gaji PNS dan uang pensiun pada tahun depan. Pertama, hal ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan transformasi reformasi birokrasi agar berjalan secara efektif. 

Sumber: