Legenda Puake, Mahluk Misterius Penunggu Sungai Kapuas yang Memikat di Kalimantan Barat

Legenda Puake, Mahluk Misterius Penunggu Sungai Kapuas yang Memikat di Kalimantan Barat

kisah legenda sungai kapuas/---pikiran-rakyat.com

Legenda Puake, Mahluk Misterius Penunggu Sungai Kapuas yang Memikat di Kalimantan Barat

RK ONLINE - Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia, menjadi tempat bagi legenda yang memikat hati masyarakat Kalimantan Barat. Kisah puake atau puaka, mahluk misterius yang menghuni perairan sungai ini, telah menghiasi sejarah dan budaya setempat.

 

Dengan panjang mencapai 1.143 km, Sungai Kapuas bukan hanya menjadi jalan air yang mengalir di Kalimantan Barat. Di balik gemerlap airnya, tersembunyi cerita-cerita misteri yang menjadi daya tarik tersendiri.

 

Salah satu legenda yang paling terkenal adalah tentang sosok puake, yang seringkali dihubungkan dengan tragedi kecelakaan kapal di sekitar sungai ini. Para sejarawan dan budayawan memaparkan bahwa istilah puake sebenarnya berasal dari bahasa Melayu yang berarti besar atau raksasa.

BACA JUGA:Mitos Sulur Bidar, Mahluk Halus Penghuni Air yang Menakutkan

Kepercayaan akan keberadaan puake sebagai penunggu Sungai Kapuas telah ada sejak zaman dahulu. Namun, pendapat mengenai sifatnya beragam. Beberapa sumber menyebutkan bahwa puake tidak mengganggu manusia, namun ada yang menyebutkan bahwa puake meminta tumbal.

 

Masyarakat yang bermukim di sekitar Sungai Kapuas percaya bahwa ada beberapa jenis puake, salah satunya adalah legenda puake buaya putih yang dikenal sebagai sarassa. Di Pontianak, masyarakat Bansir meyakini bahwa buaya tersebut adalah kembaran Mak Tua yang telah berpulang.

 

Tak hanya itu, legenda puake juga dikaitkan dengan berbagai ritual dan peristiwa di sekitar Sungai Kapuas. Kemunculannya dikaitkan dengan momen pernikahan, meriam karbit saat takbiran hingga ritual 'buang-buang' yang melibatkan pelepasan benda-benda ke sungai.

 

Sementara beberapa masyarakat meyakini bahwa puake berwujud ular besar dengan kepala di muara sungai dan ekor di hulu sungai. Ada pula yang percaya bahwa puake berbentuk kura-kura yang dikenal sebagai puake biukur.

Sumber: