Sempat Jadi Rebutan, SMAN 3 Kepahiang Bukan Lagi 'Primadona' Hingga Terancam Ditutup Karena Minim Siswa!

Sempat Jadi Rebutan, SMAN 3 Kepahiang Bukan Lagi 'Primadona' Hingga Terancam Ditutup Karena Minim Siswa!

Sempat menjadi idaman, SMAN 3 Kepahiang terancam ditutup karena minim siswa--Radarkepahiang.id

Sempat Jadi Rebutan, SMAN 3 Kepahiang Bukan Lagi 'Primadona' Hingga Terancam Ditutup Karena Minim Siswa!

RK ONLINE - Apa yang terjadi dengan SMAN 3 Kepahiang, nampaknya harus menjadi perhatian bagi pemerintah khususnya mereka para pemangku kebijakan bidang pendidikan. 

Sempat menjadi incaran banyak siswa dan kalangan orang tua, saat ini SMAN 3 Kepahiang yang berlokasi di Kecamatan Ujan Mas ternyata sudah bukan lagi "primadona" yang selalu menjadi rebutan.

BACA JUGA:Komentar Netizen Terkait Kecelakaan Maut di Kepahiang Yang Renggut Nyawa 2 Sejoli: The Real Cinta Sehidup Sema

Hanya menerima tidak lebih dari 5 siswa pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 lalu, kini nasib SMAN 3 Kepahiang kian terancam seolah berada di ujung tanduk. 

Sebab apa yang terjadi pada PPDB tahun lalu itu, tampaknya bakal terulang kembali dalam pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2023/2024 ini.

 

Pengawas SMA Cabdin Wilayah VII Kabupaten Kepahiang, Sutarmin Hadi Santosa, S.Pd mengatakan kalau jumlah siswa baru SMAN 3 Kepahiang terbilang sangat sedikit. Bahkan dia juga mengungkapkan kalau sampai saat ini, jumlah peserta didik baru sekolah yang berada di zonasi Kecamatan Ujan Mas ini, masih belum jelas.  

BACA JUGA:PENTING! 10 Obat-Obatan Ini Wajib Tersedia di Dalam Kotak P3K Rumah Atau Saat Bepergian

Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ini, Sutarmin mengakui jika SMAN 3 Kepahiang yang masuk dalam kategori sekolah minim siswa ini bisa terancam akan ditutup. 

 

"Terakhir kali mengabarkan bahwa baru ada 12 calon siswa saja yang mendaftarkan diri. Namun untuk yang baru-baru ini belum ada informasi lebih lanjut dari pihak sekolah, apakah bertambah atau stagnan kita tidak tahu," ujar Sutarmin.

 

Bahkan selain jumlah siswa ini, pihak sekolah juga mengabarkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum bisa mengupload data calon siswa ke aplikasi sebagai laporan kepada Dikbud Provinsi Bengkulu

Sumber: