Tembus Tingkat Nasional, Sarafal Anam Ngagai Rupukan Budaya Asli Suku Serawai
Group sarapal Anam Ngagai Rupukan saat tampil di acara hatam Al Qur'an siswa MIS 01 Meranti Jaya--Arga Putra
RK ONLINE - Beranggotakan 60 orang Grup Sarafal Anam, Ngagai Rupukan yang berarti bersatu dengan pikiran menjadi salah satu seni budaya tersendiri bagi Suku Serawai yang berdiam di Desa Meranti Jaya, Kecamat Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Kesenian sarafal anam disajikan dalam bentuk seperti mengiramakan sebuah lagu. Namun lagu yang digunakan bernuansa Islami serta berisi puji-pujian terhadap Allah, SWT dan rasul atau nabi.
Budaya yang juga bernafaskan Islam, adat dan budaya suku serawai ini diketahui sudah ada sebelum Desa Meranti Jaya dimekarkan dari Pungguk Meranti.
"Sarafal anam merupakan adat dan budaya yang menjadi kearifan lokal suku serawain. Selain sarafal anam juga ada seni pencak silatnya. Kita grup sarafal anam sudah tembus ke tingkat Nasional dan sudah tampil di Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ). Selain itu, kita juga banyak menyabet piala di tingkat Kabupaten Kepahiang. Baru -baru ini kita tampil di MTQ tingkat Kecamatan Ujan Mas keluar sebagai Juara 1 mendapatkan piala bergilir, " kata Nazarudin.
BACA JUGA:Seret Nama Caleg DPRD Kepahiang, Destinasi Wisata Danau Suro Mendadak Dinyinyiri Netizen!
Menurut Nazarudin, kesenian sarafal anam masih mengakar hingga sekarang. Khususnya masyarakat asli Meranti Jaya dan Pungguk Meranti.
Biasanya sarafal anam disajikan pada acara tertentu. Saat pesta perkawinan atau pernikahan, khatmil Qur'an siswa, acara aqiqah atau cukur rambut bayi Nenjor, hatam Quran atau tamat kaji dan acara Maulid Nabi.
Di mana kearifan lokal sarafal anam tersebut dapat dijadikan kekuatan dalam membendung hoak dan disrupsi informasi di lingkungan masyarakat di desa Meranti Jaya.
Sebab, kesenian sarafal anam tidak hanya dimainkan ketika acara tertentu dalam suku serawai. Namun, kesenian yang menggunakan alat musik pukul gendang ini memiliki jadwal latihan setiap waktunya.
Sumber: