Kisah Pilu Tentara Hitam, Tugu Pahlawan Terlupakan di Desa Tanjung Alam Garapan Tetua Suku Serawai

Kisah Pilu Tentara Hitam, Tugu Pahlawan Terlupakan di Desa Tanjung Alam Garapan Tetua Suku Serawai

Kisah pilu Tentara Hitam dengan monumen tugu pahlawan terlupakan di Desa Tanjung Alam garapan para tetua Suku Serawai--Istimewah

Kisah Pilu Tentara Hitam, Tugu Pahlawan Terlupakan di Desa Tanjung Alam Garapan Tetua Suku Serawai

RK ONLINE - Dengan pergerakan masa perjuangan yang mayoritas dilakukan malam hari, Djafri Sidik lebh dikenal dengan sebutan Tentara Hitam. Berlokasi di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, sebuah monumen berbentuk pahlawan menjadi saksi bisu pergerakan Djafri Sidik sebagai pejuang yang melakukan perlawan terhadap kaum penjajah. 

BACA JUGA:Ternyata Mata Uang Indonesia Diambil Dari Bahasa India, Begini Asal Usul Rupiah Kuno!

Sebelum pemekaran Kabupaten Kepahiang yang berlangsung pada tahun 2000an, monumen tugu pahlawan Tentara Hitam Dhafri Sidik ini resmi disahkan oleh Kolonel Inf. Muslihan DS yang saat itu menjabat sebagai Bupati Rejang Lebong.

 

Sayangnya pascapemekaran tersebut, tugu pahlawan Tentara Hitam yang berada di Desa Tanjung Alam ini seakan ditinggalkan sehingga menjadikannya layaknya sosok pahlawan terlupakan. Bahkan yang lebih mirisnya lagi, minimnya perhatian mengakibatkan tugu pahlawan Tentara Hitam saat ini hanya memiliki 1 tangan.

BACA JUGA:Mobil Boss, Generasi Terbaru Honda CR-V Dilengkapi Teknologi Canggih Resmi Dirilis PT HPM

Diduga karena letaknya yang berada di pedalaman dan sulit diakses oleh pemerintah dan masyarakat luar, saat ini pemeliharaan terhadap keberadaan monumen tugu pahlawan Tentara Hitam hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar dengan cara swadaya. 

 

Asal Usul Desa Tanjung Alam

Selain tugu pahlawan Tentara Hitam, asal usul Desa Tanjung Alam yang menjadi tempat berdirinya tuguh pahlawan terlupakan ini juga menarik untuk diketahui. Tanjung Alam sendiri adalah salah satu dari 105 desa yang ada di Kabupaten Kepahiang. Desa Tanjung Alam ini juga merupakan desa hasil rintisan pendatang dari Suku Serawai, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Bukan Ducati, Berikut Ini Urutan Motor Paling Cepat di Dunia Tahun 2023

Desa yang saat ini sudah memiliki sekitar 1.000 penduduk ini, pertama kali dirintis oleh para tetua Suku Serawai pada tahun 1932. Saat itu tetua Suku Serawai yang berada di talang-talang atau kampung pedalaman, sepakat untuk menjadikan tempat tinggal mereka sebagai sebuah desa.

 

Sumber: