Tekan Penyalahgunaan BBM Subsidi Lewat MyPertamina

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel,  Aji Anom Purwasakti menyampaikan, penerapan aplikasi MyPertamina atau pembelian BBM  bersubsidi dengan QR code bertujuan agar penyaluran lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kuota harian.

 

"Pertamina selain memenuhi kebutuhan BBM di nusantara, kami ingin penggunaan BBM bisa tepat sasaran. Sehingga dengan program subsidi tepat yang didukung pemerintah daerah, apalagi Provinsi Bengkulu menjadi salah satu provinsi tertinggi pendaftar program ini  dapat mewujudkan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran,'' ungkapnya.

 

Saat ini ada sebanyak 52 SPBU reguler yang menyalurkan BBM subsidi baik jenis bio solar atau pertalite di wilayah Bengkulu telah menerapkan penggunaan barcode MyPertamina bagi konsumen yang membeli BBM.

 

"Kita harapkan semua kendaraan dapat terdaftar dan program ini dapat berjalan dengan baik dan diterapkan di seluruh SPBU di Indonesia," ujar Aji.

 

BACA JUGA:Mulai 6 Februari, Isi BBM Subsidi Gunakan MyPertamina

 

Diketahui dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 disebutkan setiap kendaraan memiliki ketentuan kuota harian, yakni maksimal 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi roda empat, 80 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda empat dan maksimal 200 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda enam atau lebih. Adapun bagi masyarakat yang belum mendaftarkan diri dalam subsidi tepat, maka pembelian BBM subsidi dibatasi maksimal 20 liter per hari.

 

Walaupun program subsidi tepat telah dilaunching, untuk pendaftaran masih akan dibuka, sehingga bagi masyarakat yang belum mendaftar  dapat segera mendaftarkan kendaraannya melalui program subsidi tepat melalui website subsiditepat.mypertamina.id, melalui aplikasi MyPertamina, maupun pendaftaran secara langsung di SPBU.

Sumber: