Gotong Royong Turunkan Angka Stunting, Termasuk Pemdes
DOK/RK : BINA : Pembinaan Kader penurunan angka stunting Kabupaten Kepahiang.--
"Jadi buka hanya Pemkab Kepahiang melalui OPD, tapi sejumlah pihak lain juga terlibat termasuk pemerintah desa. Melalui ADD/DD, desa harus bergerak dalam menurunkan angka stunting," tegas Wabup.
Diungkapkannya, saat ini angka stunting secara nasional diangka 22,9 persen termasuk Kabupaten Kepahiang di dalamnya. Di Kabupaten Kepahiang sendiri, terdapat 100 anak dikategorikan stunting serta ada ratusan keluarga berpotensi stunting yang tersebar di 15 desa.
"Untuk menurunkan angka ini tentunya kita harus bergotong royong termasuk pihak desa. Silakan anggarkan ADD/DD-nya untuk menjalankan program penurunan stunting terutama ketersediaan air bersih, tambahan gizi untuk balita serta tambahan gizi untuk ibu hamil," pinta Wabup.
Dirinya meyakini jika semua pihak bergerak terlibat, penurunan stunting di Kabupaten Kepahiang bisa tercapai. "Menurunkan angka stunting ini merupakan tugas bersama. Karena itu mari kita bersama-sama bergerak untuk mencapai tujuan tidak ada lagi stunting di Kabupaten Kepahiang kedepannya," demikian Wabup.
Untuk diketahui, pada tahun 2022 ini tercatat ada 100 anak tersebar di 15 desa di Kabupaten Kepahiang dikategorikan stunting dan ada ratusan keluarga yang berpotensi menderita stunting. Rinciannya di Desa Taba Baru ada 11 penderita, Limbur Lama 4 penderita, Cinto Mandi Baru 5 penderita, dan Sosokan Cinto Mandi 8 penderita. Kemudian di Cinto Mandi 6 penderita, Embung Sido 2 penderita, Tapak Gedung 7 penderita, Penanjung Panjang Atas 11 penderita, Talang Karet 11 penderita, dan Penanjung Panjang 9 penederita. Selanjutnya di Desa Taba Saling 4 penderita, Sungai Jernih 3 penderita, dan di Bayung 1 penderita, Batu Ampar 13 penderita, di Tugu Rejo 5 penderita.
Sumber: