500 Ha Sawah Beralih Tanam Sayur

500 Ha Sawah Beralih Tanam Sayur

Salah satu sawah kekeringan karena irigasi yang jebol --

RK ONLINE - Lahan persawahan seluas 500 hektare (Ha) yang berada empat desa di Kecamatan Ujan Mas dan Merigi saat ini tak bisa dimaksimalkan oleh petani. Alasannya, karena terkendala pasokan air untuk mengaliri aliran sawah akibat jaringan irigasi induk yang rusak sejak 2 tahun lalu. Petani yang sebelumnya menanam padi, saat ini kebanyakan beralih menanam sayur-sayuran dalam memanfaatkan lahannya.

Salah satu petani, Heriyadi (43) mengaku meski masih bisa menanam padi, namun sistemnya bergantian dengan sistem buka tutup penggunaan aliran air irigasi. Jika sebelumnya petani bisa melaksanakan turun tanam 3 kali setahun, karena kondisi irigasi yang rusak, petani hanya bisa melakukan turun tanam 1 kali setahun. 

"Kondisi ini terjadi sudah dua tahun, boleh dikatakan petani sawah tidak maksimal menanam padi, karena kekurangan aliran air irigasi yang diakibatkan irigasi yang  jebol itu. Sehingga kebanyakan petani mengalihkan tanamannya ke sayur-sayuran," ujarnya. 

 

BACA JUGA:500 Ha Sawah Kekeringan Bukan Kewenangan Dinas Pertanian

 

Senada diungkapkan petani lainnya, Ridwan. Ia berharap agar kerusakan infrastruktur pertanian tersebut mendapat perhatian pemerintah. Terlebih dari sektor persawahan yang salah satunya mendukung kebutuhan pangan daerah. Dengan kondisi rusaknya irigasi tentu menurunkan tingkat produktivitas pertanian khususnya komoditas padi.

Bahkan petani yang terkendala modal untuk beralih menanam taaman lain, saat ini kondisi lahannya dibiarkan tidur atau kosong tanpa ditanam komoditas apapun.

"Kami berharap usulan perbaikan irigasi yang mengaliri ratusan lahan persawahan desa pada dua kecamatan ini segera direspon pemerintah, sebab sebagian besar petani bergantung pada tanaman padi. Bahkan karena dampak kerusakan irigasi ini banyak lahan yang dibiarkan kosong," singkatnya.

Sumber: