BBM Naik, Biaya Operasional Sampah Membengkak

BBM Naik, Biaya Operasional Sampah Membengkak

DOK/RK : Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut--

RK ONLINE - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Swifanedi Yusda, S.Hut mengungkapkan kalau naiknya harga BBM, membuat biaya operasional pengangkutan sampah di Kabupaten Kepahiang membengkak. Sebab dengan mengoperasikan 9 truk dan 2 mobil pickup yang beroperasi antar jemput sampah ke TPA Lubuk Saung, membuat DLH menghabiskan BBM hingga 180 liter/hari.

BACA JUGA:Terbentur Regulasi Pinjaman Daerah Rp 75 Miliar Batal 

Naiknya harga BBM belakangan ini, kata Swifanedi, otomatis membuat biaya operasional armada angkutan sampah yang ditanggung APBD ikut bertambah.

BACA JUGA:Bantuan Benih Alpukat dan Kelengkeng Belum Disalurkan

"Dengan naiknya harga BBM, otomatis kebutuhan biaya operasional armada angkutan sampah yang ditanggung APBD ikut bertambah. Karena dalam seharinya, armada angkutan sampah yang beroperasi ada 9 unit truk dan 2 pickup," jelas Swifanedi, Rabu (17/8/22).

 

Jika diakumulasikan dengan armada angkutan sampah yang beroperasi setiap harinya, Swifanedi mengatakan kalau total kebutuhan BBM sekitar 180 liter/hari. Mirisnya lagi menurut Swi, mobil plat merah saat ini sudah tidak diperbolehkan menggunakan bahan bakar subsidi. Sehingga armada angkutan sampah menggunakan BBM non subsidi yang membuat kebutuhan biayanya jauh lebih besar lagi.

BACA JUGA:Masyarakat Kepahiang Berpendapatan Rendah

"Armada angkutan sampah diharuskan menggunakan BBM jenis Dexlite atau bahan bakar non subsidi. Kenaikan harga BBM ini diakumulasikan dengan kebutuhan biaya. Tapi ini sudah kami ajukan di APBD Perubahan," tutupnya.

Sumber: