Wakili Kepahiang Dalam Gerak Pena Kemendikbud RI

Wakili Kepahiang Dalam Gerak Pena Kemendikbud RI

RK ONLINE - Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2021, Direktorat Jendral (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyelenggarakan lomba bertajuk Gerak Pena dan Karya Pendidik Sains Indonesia. Menariknya Kabupaten Kepahiang tidak luput untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Yakni Reevi Haryanto, S.Pd, salah satu guru IPA SMPN 1 Kepahiang, berhasil terpilih menjadi salah satu peserta dalam lomba tingkat nasional ini. "Alhamdulillah melalui moment HGN ini, saya terpilih untuk mengikuti kompetisi Gerak Pena yang dicanangkan oleh Kemendikbud RI," ujar Reevi. Bersamaan dengan kompetisi Kemendikbud RI ini, pria yang sudah berulang kali mendulang sederet prestasi gemilang ini juga mengaku, berharap dapat kembali menoreh prestasi. Sehingga selain nama sekolah dan dirinya pribadi, dirinya dapat mengangkat nama baik Kabupaten Kepahiang di tingkat nasional. "Harapannya bisa menjadi yang terbaik. Karena banyak harapan di dalamnya. Salah satunya ialah untuk mengharumkan nama baik Kabupaten Kepahiang," jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, sebanyak 120 naskah karya ilmiah terbaik se Indonesia ditunjuk untuk mengikuti kompetisi yang diselenggarakan tertanggal 25 - 26 November 2021 ini dan akan dibuka di Grand Asrilia Hotel Bandung. Dalam mengikuti kegiatan ini, Reevi mengatakan jika dirinya akan mengikut sertakan karya ilmiah yang berjudul, "Upaya Menumbuhkan Literasi Lingkungan Siswa Kelas IX A SMPN 1 Kepahiang dengan Pengembangan Buku Digital Pesona Bunga Bangkai (Amorphopalus) Dalam Pembelajaran IPA". "Alasannya dalam pembelajaran IPA, lingkungan merupakan salah satu sumber belajar. Salah satu area yang dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah taman konservasi puspa langka Kabupaten Kepahiang. Pada area ini dilakukan kegiatan konservasi bunga bangkai dan Rafflesia," lanjutnya. Dilanjutkannya, bunga bangkai adalah salah puspa langka yang ada di Kabupaten Kepahiang. Hanya saja menurut Reevi, sampai saat ini masih banyak peserta didik yang tidak tahu dan belum pernah melihat bunga ini. Maka dari itu, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan puspa langka ini, dapat dikemas dengan media pembelajaran berupa buku digital. Tidak hanya berisi materi pembelajaran yang berupa teks dan gambar saja tapi menurut Reevi, buku digital ini juga dapat memuat gambar dan video. "Dengan literasi lingkungan, diharapkan kita dapat mengajak peserta didik untuk melestarikan salah puspa langka yang di kabupaten Kepahiang dengan cara menjaga hutan sebagai habitat bunga bangkai," demikian Reevi. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: