Mayat Tanpa Identitas Itu Mantan Pasien RSJKo Bengkulu

Mayat Tanpa Identitas Itu Mantan Pasien RSJKo Bengkulu

RK ONLINE - Mayat pria misterius yang ditemukan dengan kondisi tubuh sudah membusuk di tepi sungai Air Tik Desa Tebat Monok, Sabtu (6/11/21) lalu sudah dijemput pihak keluarganya. Dengan ciri - ciri yang sama persis, pria ini diketahui bernama Septian Putra Utama (38), warga Kelurahan Kampung Jawa Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Masih belum diketahui pasti penyebab kematiannya, namun belakangan diketahui jika pria yang ditemukan tewas mengenaskan ini merupakan mantan pasien RSJKo Bengkulu. "Iya benar mayat laki - laki tersebut tadi malam sudah diserahkan kepada pihak keluarganya," ujar Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, SIK, MAP melalui Kapolsek Kepahiang, AKP. Kadi Karjito. Dikatakan Kadi kalau penyerahan jenazah pria tanpa identitas ini terjadi setelah berita tentang penemuan mayat ini beredar melalui berbegai media. Sebab tidak lama setelah berita beredar, Andre (30) salah satu keluarga korban yang juga merupakan warga Kelurahan Kampung Jawa, mendatangi RSUD Kepahiang langsung didampingi pihak kepolisian dan Pemdes Tebat Monok. Di sini (RSUD Kepahiang) setelah dilakukan pencocokan, Andre mengakui jika semua ciri - cirinya sama persis dengan keluarganya yang dinyatakan hilang sejak pertengahan Oktober lalu. Yakni menggunakan kaos putih dan celana pendek coklat. Sehingga tanpa berlama - lama, dengan berbagai kecocokan ciri - ciri ini jenazah pria yang biasa disapa dengan sebutan Cecep ini langsung dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman. "Menurut pengakuan keluarganya, mayat tersebut memiliki ciri - ciri yang sama seperti Septian yang meninggalkan rumah pada pertengahan Oktober lalu," demikian Kadi. Baca juga : Pria Tak Dikenal Ditemukan Tewas Membusuk di Tepi Sungai Sementara itu Kapolsek ini menerangkan kalau pihaknya sempat menyarankan kepada pihak keluarga untuk melakukan proses otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Sayangnya pihak keluarga yang merasa yakin kalau korban memang keluarganya, menolak saran otopsi dan mengaku sudah menerima kematian korban. Sehingga dari RSUD Kepahiang korban langsung dievakuasi ke rumah duka dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Curup. "Pihak keluarga menolak otopsi dan korban sudah dikebumikan di TPU Curup," demikian Kadi.   Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: