Kaum Milenial Wajib Berperan Lestarikan Batik Diwo

Kaum Milenial Wajib Berperan Lestarikan Batik Diwo

RK ONLINE - Bertempat di Gedung Pelayanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kepahiang, Sabtu (2/10/21) lalu dilaksanakan kegiatan Lomba Desain Batik Diwo. Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2021, lomba ini diselenggarakan IKM Sumber Hayati Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. "Melalui momen Hari Batik Nasional ini, IKM Sumber Hayati bekerjasama dengan Perpusda menggelar lomba mendesain batik diwo," ujar Nurhayati. Ketua LKP Sumber Hayati, Nurhayati mengatakan jika lomba ini dikhususkan untuk desain Batik Diwo dikarenakan Batik Diwo merupakan batik khas Kabupaten Kepahiang. Oleh karena itu batik jenis ini pula sangatlah penting untuk dilestarikan. Terlebih saat ini eksistensinya yang sudah mulai meredup sangatlah penting untuk dipopulerkan kembali. Nurhayati juga mengungkapkan jika lomba ini diselenggarakan dengan sasaran kaum milenial dari kalangan pelajar dan masyarakat umum. Tujuan utamanya tidak lain ialah untuk mengenalkan batik khas Kepahiang yang sudah ada sejak zaman dahulu ini. Sempat pesimis tidak mampu membawa banyak peserta, Nurhayati mengatakan kalau di luar dugaan mereka, lomba ini sukses menarik banyak perhatian peserta. Terbukti sebanyak 76 peserta hadir untuk mengikuti perlombaan ini baik dari sekolah formal maupun sekolah non formal. "Awalnya saya ragu karena takut tidak banyak yang ingin ikut (lomba). Namun diluar dugaan, terhitung sebanyak 76 pelajar datang untuk mendaftarkan diri sebagai peserta," lanjutnya. Asisten III Pemkab Kepahiang, Hairah Aryani, S.Sos, M.Pd yang ikut hadir dalam kegiatan ini mengaku dukungan penuh kegiatan ini. Sebab menurut Hairah, kaum milenial dalam melestarikan budaya sangatlah penting karena pemuda yang juga merupakan aset bangsa, dinilai mampu menjadi media promosi dari budaya lokal seperti Batik Diwo ini. "Karena kaum milenial itu mengikuti trend, sehingga bukan tidak mungkin nantinya batik diwo ini akan dipoles para pemuda dengan lebih modern sehingga menguatkan potensinya untuk lebih dikenal luas," singkatnya. Sementara itu Kadis DPKD Kabupaten Kepahiang, Muhdi, S.Pd, M.M,Pd, melalui Kabid Pelayanan DPKD Sadikin, S.Pd menuturkan kegiatan ini difasilitasi Perpusda, karena dianggap sejalan dengan program yang telah dicanangkan sebelumnya, yakni program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. "Karena salah satu syarat untuk menjalankan program tersebut adalah dengan melibatkan masyarakat banyak dan memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk berkegiatan, tentu saja kegiatan ini akan kami dukung," tutupnya. Sementara itu, perlombaan yang diikuti 76 peserta ini langsung diberi penilaian. Terdapat 12 juara yang masing - masing terdiri dari 6 juara untuk tingkat SMA dan 6 juara tingkat SMP. Daftar pemenang lomba desain Batik Diwo tingkat SMA/Umum Juara I : Nazmi Junifarsyah (Umum) Juara II : Jelita (SMKN 04 Kepahiang) Juara III : Dewi Astini (PKBM Az - zahra) Harapan I : Lusia Wulandari (MAN 02 Kepahiang) Harapan II : Jimmy (PKBM Az - zahra) Harapan III : Nazifah Az-zahra (MAN 02 Kepahiang) Daftar pemenang lomba desain Batik Diwo tingkat SMP/Mts Juara I : Farah Salsabila (SMPIT Kepahiang) Juara II : Keyla Assifa (SMPIT Kepahiang) Juara III : Dzakiyyah Baziqhah (SMPIT Kepahiang) Harapan I : Aziz Maulana (Pesantren Qur'an) Harapan II : Helen (MTS EHQ Embong Ijuk) Harapan III : Mario Andika (SMPIT Kepahiang) Masing - masing juara diberikan piala dan piagam penghargaan. Didukung Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kepahiang, Sanggar Metamorfosa dan Rumah BUMN PLN Kepahiang, kegiatan ini diramaikan dengan doorprize dari sejumlah produk UMKM. Pewarta : Jimmy Mayhendra/Svc

Sumber: