Ditinggal Pergi, Hunian Warga Barat Wetan Ludes Dilalap Si Jago Merah

Ditinggal Pergi, Hunian Warga Barat Wetan Ludes Dilalap Si Jago Merah

RK ONLINE - Rumah kontrakan yang dihuni Santo (28) dan istrinya Ana (27), warga Desa Barat Wetan Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ludes dilalap si jago merah, Rabu (21/7/21) malam. Tidak ada korban jiwa namun kobaran api yang sangat cepat dan besar, dalam sekejap membuat rumah semi permanen beserta isinya ini hangus tak bersisa. Informasi di dapat di lapangan, semula api diketahui muncul dan membesar di bagian dapur. Tidak berselang lama, api menjalar ke seluruh bagian rumah dan dengan cepat menghanguskannya hingga rata dengan tanah. "Pas saya keluar api sudah besar. Saya langsung meminta tolong kepada warga lainnya dan sempat melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Hanya saja tenaga masyarakat kalah cepat dengan kecepatan api sehingga rumah ini tidak bisa diselamatkan," ungkap Sukardi warga setempat yang rumahnya tepat berada di sebelah kanan rumah korban. Ditambahkan Sukardi, ketika terjadi kebakaran penghuni rumah sedang tidak di tempat karena sedang berada di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. "Penghuninya tidak di rumah, Santo dan Ana itu ngontrak. Sementara yang punya rumah itu Pak Nuri," tambah Sukardi. Sementara itu Santo penghuni rumah mengatakan, ketika usai shalat magrib dirinya dan sang istri menjemput anaknya di rumah orang tuanya. " Kami keluar rumah sesudah magrib. Saat di rumah orang tua saya itulah mendengar suara masyarakat yang ribut dan ternyata rumah yang kami tunggu terbakar," singkat Santo. Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu AKBP. Suparman, SIK, MAP melalui Kapolsek Kabawetan Iptu. Joni Karter, SH mengatakan jika dari hasil olah TKP yang dilakukan, dugaan api sementara berasal dari korseleting listrik. "Dugaannya korselting listrik, tadi (Rabu malam, red) anggota kita telah terjun ke lapangan melakukan olah TKP dan tidak menemukan dugaan lainnya," kata Joni. Selanjutnya dia menerangkan kalau petugas memastikan jika tidak ada korban nyawa dalam peristiwa ini. Namun untuk kerugian totalnya berkisaran Rp 80 juta. "Tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan, untuk kerugian kisaran Rp 80 juta," pungkas Joni.   Pewarta : Efran Antoni

Sumber: