MTQ XXI Kecamatan Kabawetan, Kades Arpandi : Nilai – Nilai Agama Harus Ditanamkan Sejak Usia Dini
RK ONLINE - Berlokasikan di Yayasan Ar - Rahman Desa Pematang Donok Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Minggu (27/12/2020) sekira pukul 09.00 WIB kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXI se Kecamatan Kabawetan tahun 2020 digelar. Kegiatan ini digelar selama 3 hari, dari 25 - 27 Desember 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. "Kegiatan sudah berlangsung dari tanggal 25 Desember dan hari ini adalah puncaknya. Dari hari pertama dilaksanakan, kami wajibkan seluruh tamu undangan untuk mematuhi Prokes," kata Kades Pematang Donok, Akhmad Arpandi. Dikatakan lebih lanjut oleh Arpandi, sesuai dengan misinya selaku kepala desa yang telah menjabat selama dua tahun ini dirinya akan memperbanyak guru - guru mengaji di desa. Menurut Arpandi, anak - anak di Desa Pematang Donok haruslah memiliki pemahaman tentang nilai - nilai agama. "Nanti dananya kita akan kembangkan melalui anggaran dana nilai - nilai agama harus ditanamkan sejak usia dini. Anak - khususnya di khususnya di Pematang Donok haruslah memiliki nilai - nilai agama. Selain itu, mereka juga harus siap dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini," lanjut Kades. Ditempat terpisah, kegiatan yang berlangsung pada hari ini merupakan perlombaan MTQ tingkat dewasa Pria dan juga MTQ tingkat dewasa wanita. Untuk MTQ tingkat dewasa wanita, terdapat 11 pendaftar yang terdata untuk mengikuti lomba tersebut tapi yang hadir hanya 9 diantaranya. "Secara keseluruhan semua sudah bagus, tapi harus ditingkatkan lagi ketelitian pembacaan hurufnya. Karena bila ada satu huruf saja yang dibaca dengan salah, maka akan mengubah arti dari bacaan tersebut," jelas Panitia MTQ I, Jon Hardi, S.Pd.i. Panitia MTQ II, Deslianto menambahkan, dari 8 peserta MTQ tingkat dewasa laki - laki kebanyakan gugup saat tampil. Oleh karena itu Deslianto menyarankan peserta MTQ melakukannya dengan ikhlas dan jangan memikirkan bahwa dirinya sedang berkompetisi. "Untuk menghilangkan rasa gugup, kita itu harus melakukannya dengan ikhlas. Kesampingkan dulu pikiran bahwa kita sedang berkompetisi. Selain itu di rumah juga harus lebih dikuasai lagi bacaannya. Seperti kata pepatah, bisa karena biasa," demikian Deslianto. (Advetorial) Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 Mahasiswi Asal Kepahiang Nyambi Mucikari Ditangkap Polisi
- 2 3 Perampok Bawa Senjata Api Ternyata Residivis, Ini Sederet Kasusnya!
- 3 Bupati Kepahiang Minta DPPKBP3A Segera Pantau Kondisi Mental Anak Korban Perampokan!
- 4 Nekat Jadi Mucikari, Segini Keuntungan yang Diperoleh Mahasiswi Asal Kepahiang!
- 5 Kenaikan Tarif Pajak Kendaraan Bikin Beban Masyarakat Bertambah
- 1 Mahasiswi Asal Kepahiang Nyambi Mucikari Ditangkap Polisi
- 2 3 Perampok Bawa Senjata Api Ternyata Residivis, Ini Sederet Kasusnya!
- 3 Bupati Kepahiang Minta DPPKBP3A Segera Pantau Kondisi Mental Anak Korban Perampokan!
- 4 Nekat Jadi Mucikari, Segini Keuntungan yang Diperoleh Mahasiswi Asal Kepahiang!
- 5 Kenaikan Tarif Pajak Kendaraan Bikin Beban Masyarakat Bertambah