Bantuan Mengalir Seadanya ke Desa Air Buluh, Ratusan KK Dipusingkan Minimnya Ketersediaan Air Besih
RK ONLINE - Pemkab Mukomuko Provinsi Bengkulu melalui Dinas Sosial dan BPBD setempat, Minggu (26/07/2020) siang menyalurkan bantuan tanggap darurat bencana banjir ke Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh. Bantuan yang disalurkan berupa makanan cepat saji, beras, mie, serta beberapa jenis bantuan lainnya. Meskipun bantuan masih seadanya, bantuan sudah diserahkan dan diterima Pemdes Air Buluh. Bantuan juga disalurkan oleh salah satu perusahaan perkebunan yang berada tak jauh dari Desa Air Buluh. Seperti dikatakan Pjs. Kades Air Buluh, Mimran AM yang dihubungi wartawan RK ONLINE melalui sambungan telephon, Minggu (26/07/2020) sore. "Bantuan sudah ada dari Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui dinas terkait. Kalau ditanya cukup atau tidak cukup, ya kita cukup-cukup kan. Walaupun nantinya hanya dapat 3 bungkus mie per KK-nya. Kalau ditanya kurang, ya masih kurang. Karena korban banjir di desa kami ini ada ratusan KK. Tadi pak bupati turun langsung ke desa kami," sampai Mimran. Menurut Mimran, bantuan yang sudah disalurkan pemerintah mukomuko saat ini belum bisa dibagikan kepada warga korban banjir. Lantaran situasi dan kondisi belum memungkinkan dilaksanakannya pembagian bantuan. Jika besok kondisinya sudah memungkinkan, maka bantuan akan langsung dibagikan. "Bantuan yang kami terima tadi beras 900 Kg dan beberapa paket sembako lainnya. Ada selimut, mie instan dan minyak goreng. Itu baru dari Pemkab Mukomuko, kalau dari Pemerintah Provinsi Bengkulu belum ada. Mudah-mudahan ada tambahan batuan dan cukup untuk kita bagikan nantinya," kata Mimran. Banjir dengan ketinggian mencapai 2 meter ini menyebabkan sumber air bersih warga seperti sumur tercemar. Karena itu warga membutuhkan bantuan air bersih untuk keperluan minum dan memasak sayur. Untuk hari ini, bantuan air bersih disalurkan oleh perusahaan perkebunan sebab Desa Air Buluh merupakan desa penyangga perusahaan terebut. "Tadi ada bantuan air bersih dari perusahaan, akan disalurkan setiap hari selama 3 hari kedepan. Memang tidak mudah memenuhi kebutuhan air bersih ratusan kepala keluarga. Makanya kita sangat berharap ada bantuan air bersih dari pihak lain juga ada kedepannya," harap Mimran. Warga Desa Air Buluh, Rizkan ditanya soal ketersediaan air bersih mengatakan, warga Desa Air Buluh sangat membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan minum dan masak sayur serta nasi. Bantuan air bersih ini diharapkan tetap disalurkan hingga nantinya air sumur warga normal kembali. "Bantuan air bersih dari perusahaan ini juga terbatas, sebab armada angkutannya terbatas. Untuk itu kita minta pemerintah menyalurkan air bersih ke desa kami, kan bisa menggunakan mobil PBK. Percuma kami diberi bantuan beras, kalau air untuk memasaknya dan minum kami tidak ada," tegas Rizkan. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Minggu (26/07/2020) dihubungi melalui sambungan telephon mengungkapkan, bantuan berupa sembako sudah disalurkan hari ini ke Pemdes Air Buluh. Bantuan tidak bisa disalurkan langsung kepada warga karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan itu dilaksankan. Selain itu Pemdes setempat yang mengetahui warga yang mana saja menjadi korban banjir. "Untuk sementara ini, bantuan sudah kita serahkan kepada pihak pemerintah desa setempat. Baru itu bantuan dari Pemkab Mukomuko, bantuan disalurkan supaya kebutuhan dasar pokok warga terdampak banjir tetap terpenuhi" paparnya. "Tim sudah kami kirim ke lokasi, nantinya kita minta kepada mereka untuk berkoordinasi dengan BPBD Mukomuko untuk mendata dan membuatkan daftar bantuan logistik yang dibutuhkan. Intinya semua kebutuhan pokok warga harus terpenuhi," sambungnya. Sementara itu, Kepala BPBD Mukomuko, Sahrizal yang dihubungi melalui sambungan telephon, Minggu (26/07/2020) mengatakan, kebutuhan bantuan logistik tanggap darurat banjir Desa Air Buluh saat ini sedang dikoordinasikan dengan BPBD Provinsi Bengkulu supaya dalam waktu dekat juga dapat disalurkan. "Tadi sudah ada pihak Dinsos Mukomuko menyampaikan hal yang demikian dan itu kita sampaikan ke BPBD Provinsi Bengkulu, walaupun itu kewenanangan kabupaten. Selain itu kita sudah menurunkan SDM dan peralatan untuk penanganan banjir, seperti perahu karet jika nanti ada banjir susulan. Tapi kita harapkan jangan sampai terjadi lagi," kata Sahrizal. Pewarta : Febri Yulian Editor : Candra Hadinata
Sumber: