Jaga Kondusivitas Daerah, Bupati Kepahiang Imbau Masyarakat Bijak Bermedia Sosial
Jaga Kondusivitas Daerah, Bupati Kepahiang Imbau Masyarakat Bijak Bermedia Sosial--Reka Fitriani
Radarkepahiang.id - Media sosial kini tak ubahnya sebagai wadah atau arena aktualisasi diri. Dimana para penggunanya berlomba-lomba untuk saling menampakkan eksistensinya di dunia maya. Dari awalnya sebagai wadah silaturahmi, kini menjadi wadah saling sindir satu sama lain. Sehingga warganet lainnya dipaksa mengonsumsi konten-konten yang sejatinya tidak memberikan manfaat sama sekali.
BACA JUGA:Di Kepahiang Seorang Ayah Tega Berkali-Kali Gagahi Anak Kandung, Korban Dilecehkan Sejak SD!
BACA JUGA:PDAM Tirta Alami Masih 'Sakit', Wacana Jadi Perumda Air Masih Abu-abu
Media sosial kini menyimpan bom waktu yang setiap saat bisa meledak, jika tidak dicegah sedini mungkin. Olehnya itu, Bupati Kepahiang H. Zurdinata, S.Ip mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak.
"Jangan sampai postingan di media sosial ada yang kontraproduktif. Mengantisipasi hal ini dengan menangkal setiap postingan yang ada di media sosial, demi menjaga kondusivitas daerah," sampai Bupati.
BACA JUGA:Tersisa Sekitar 60 Kasus, Pemkab Kepahiang Targetkan 2030 Zero Stunting
BACA JUGA:Total Rp13 Miliar, Dinas PUPR Realisasikan Instalisasi Pipa AIr Bersih di 3 Wilayah
Bupati mengingatkan, sejatinya dijadikan sebagai wadah untuk bersilaturahmi, dan menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan. Bukan malah memposting informasi atau berita, konten yang malah membuat suasana semakin gaduh.
"Terlebih ditengah kondisi yang rentan saat ini, kita seharusnya bisa meneduhkan suasana, bukan malah memperburuk situasi," ujar Bupati.
BACA JUGA:Cegah Pernikahan Dini dan Perkuat Ketahanan Keluarga
BACA JUGA:Cash Bunny, Game Penghasil Uang Membayar Pengguna dengan Koin dan Permata
Kendati demikian, ia mengaku bersyukur bahwa Kabupaten Kepahiang tetap dalam suasana yang kondusif, sehingga ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terus menjaga keamanan dan ketertiban di daerah berjuluk Bumei Sehasen tersebut.
Sumber:


