Skor 93,08 Persen, Pemkab Kepahiang Dapat Predikat Terbaik Penanganan Stunting di Bengkulu
Skor 93,08 Persen, Pemkab Kepahiang Dapat Predikat Terbaik Penanganan Stunting di Bengkulu --Reka Fitriani
Radarkepahiang.id - Meraih skor 93,08 persen Pemerintah Kabupaten Kepahiang mendapat predikat terbaik penanganan stunting dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si mengatakan, Kabupaten Kepahiang mendapat penghargaan sebagai Kabupaten/Kota terbaik dalam kategori keterjangkauan intervensi layanan untuk percepatan penurunan stunting.
BACA JUGA:Hanya Dengan Menonton Video, Kamu Bisa Hasilkan Saldo DANA Gratis Rp500 Ribu
BACA JUGA:3 Jabatan Strategis di Pemkab Kepahiang Diisi Plt
Pencapaian tersebut, dikatakan Wabup, berkat sinergi dan kolaborasi yang dilakukan Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kepahiang bersama dengan Pemerintah Kabupaten dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Kabupaten Kepahiang dengan skor 93,08 mendapatkan predikat terbaik dalam penanganan stunting, ini berkat kerjasama semua pihak, termasuk tim TPPS hingga desa dan kelurahan," sampai Wabup.
BACA JUGA:September, DPRD Kepahiang Agendakan 3 Rapat Paripurna Termasuk RAPBD 2026
BACA JUGA:Harga Kopi di Kepahiang Semakin Melejit, Sekarang Sudah Segini!
Dijelaskan Wabup, dalam penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting ada beberapa tahapan yang dilalui oleh Pemkab Kepahiang, yaitu review dokumen pendukung yang menjadi tahap serta presentasi secara langsung atas dokumen pendukung. Dalam penilaian tersebut, terdapat delapan aksi konvergensi yang meliputi analisa situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi percepatan penurunan stunting, pembinaan pelaku dan pemerintah desa dan kelurahan, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta review kinerja tahunan.
BACA JUGA:TPPS Kepahiang Komitmen Turunkan Konvergensi Stunting
BACA JUGA:ASN Kepahiang Tersangka Kasus Korupsi Masih Terima Gaji
"Upaya penurunan angka stunting terus kita lakukan, sampai dengan target angka stunting menjadi zero," kata Wabup.
Sementara itu Wakil Gubernur Mian menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan kompleks yang tidak hanya terkait dengan isu kesehatan, tetapi juga pembangunan manusia. Ia menambahkan, penanganan stunting dan kemiskinan harus menjadi prioritas bersama. Berdasarkan data tahun 2024, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu berhasil turun menjadi 18,8 persen.
Sumber:

