Radarkepahiang.id - Musim kemarau panjang yang terjadi di Provinsi Bengkulu, ternyata jadi petaka bagi petani sayuran di Kepahiang. Setelah hampir 3 bulan Kabupaten Kepahiang dilanda kemarau panjang, kini petani sayuran mulai meradang karena hasil panen sayuran yang tidak maksimal hingga nyaris gagal total.
Faktor cuaca yang tidak sesuai harapan mereka ini, membuat para petani sayuran di Kepahiang mulai merugi dan tidak mendapatkan hasil sesuai etimasi yang sebelumnya sudah diperhitungkan.
BACA JUGA:Heboh Satpam BPJS Kesehatan Kepahiang Ditemukan Tewas!
BACA JUGA:Warga Kesambe Lama Ditangkap Anggota Polsek Ujan Mas, Ini Kasusnya!
Sebab musim kemarau panjang yang terjadi di Kepahiang saat ini, mengakibatkan hasil produksi petani sayuran turun drastis hingga 30 persen lebih sedikit dari biasanya.
Wargino (53), salah satu petani sayuran asal Desa Tugurejo, Kecamatan Kabawetan mengatakan, musim kemarau panjang yang mereka alami saat ini, membuat sebagian petani sayuran nyaris mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan suplai air yang kurang hingga membuat tanaman sayuran kerdil hingga mati kering.
"Tanaman sayuran ini membutuhkan suplai air dan kondisi cuaca dan tanah yang lembab. Sehingga ketika musim kemarau panjang terjadi, tanaman sayuran menjadi rusak bahkan mati kering," ujar Wargino.
BACA JUGA:Daftar Lengkap Penyesuaian Jadwal Seleksi CPNS 2024 Setelah Pendaftaran CPNS Diperpanjang
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Diperpanjang, Info Resmi BKN!
Kemudian kata Wargiono, musim kemarau panjang yang terjadi di Kepahiang saat ini, mengakibatkan sejumlah lahan pertanian berubah menjadi tandus.
"Kondisi ini menyebabkan tanaman petani sauran mengering dan mati," sesalnya.