Radarkepahiang.id - Harga kopi masih tinggi, menjadi momen yang paling dinatikan oleh kalangan petani kopi Indonesia. Sebab kopi menjadi komoditas yang trend dikonsumsi masyarakat Indonesia saat ini.
Hal ini terlihat dari menjamurnya warung kopi, kedai kopi dan Coffe Shop di berbagai daerah di Indonesia. Sementara yang disajikan juga bervariasi, berbagai jenis kopi dapat dijumpai di Indonesia saat ini.
Seperti Kopi Gayo Aceh, Kopi Arabika, Kopi Robusta, Kopi Liberica, Kopi Kawisari yang merupakan salah satu kopi tertua di Jawa Timur dan sebagainya.
BACA JUGA:Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini, Masih Stabil!
BACA JUGA:Soal Isu Gempa Megathrust, Begini Kata BMKG Kelas II Stasiun Geofisika Kepahiang!
Tren kopi tersebut memicu peningkatan konsumsi kopi dalam negeri. Kini, Indonesia tidak hanya tercatat sebagai salah satu produsen kopi dunia, tetapi juga konsumen kopi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Bahkan selain nilai rupiah terhadap dolar USE, faktor ini juga menjadi salah satu pemicu harga kopi masih tinggi. Hal ini tentu juga dapat membuat para petani kopi Indonesia, menjadi semakin bersemangat dalam meningkatkan hasil panen kopinya.
Sebagai informasi, Indonesia saat ini menjadi negara penghasil kopi terbesar keempat dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Gaya hidup masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi kopi, menjadi salah satu ‘katrol’ yang dapat meningkatkan jumlah permintaan bubuk kopi olahan di dalam negeri.
Adanya permintaan yang tinggi ini membuat pelaku ekspor kopi melihat bahwa pasar kopi dalam negeri lebih ‘bergairah’.
Dari data International Coffee Organization (ICO,) konsumsi kopi domestik Indonesia pada periode 2018-2019 mencapai 50,97 persen dari produksinya.
Jumlah tersebut tertinggi dibandingkan dengan negara penghasil kopi lainnya seperti Brazil, Vietnam, Kolombia dan Ethiopia.
BACA JUGA:MANTAP! Harga Kopi di Kepahiang Sampai Saat Ini Masih Bertahan Segini