Risiko seseorang terinfeksi virus varicella-zoster penyebab cacar air akan menjadi lebih tinggi, jika orang tersebut belum pernah mengidapnya atau belum mendapatkan vaksin cacar air.
Di samping itu, penyakit ini dapat ditularkan langsung dari ibu ke bayinya. Sebab, kekebalan alami baru akan muncul 3 bulan setelah bayi dilahirkan. Maka dari itu, penting untuk melakukan vaksinasi atau imunisasi cacar air sedari anak-anak.
BACA JUGA:Kenapa Mie Instan Dapat Berpotensi Memicu Penyakit Jantung, Berikut Penjelasan dan Faktanya!
Selain beberapa faktor risiko tersebut, terdapat beberapa faktor risiko lain dari cacar air yang juga perlu diwaspadai, seperti:
1. Melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi virus varicella-zoster selama lebih dari 15 menit.
2. Menyentuh ruam orang yang terinfeksi cacar air atau herpes zoster.
3. Menyentuh sesuatu yang baru saja digunakan oleh orang yang terinfeksi seperti pakaian atau tempat tidur.
4. Orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
5. Menghabiskan waktu di sekolah atau fasilitas penitipan anak.
6. Sistem kekebalan yang rendah akibat penyakit atau obat-obatan.
BACA JUGA:Ternyata Gampang! Ketahuilah Penyebab dan Cara Melatih Otak yang Lambat Berpikir
Diagnosis Cacar Air
Dokter umumnya akan mendiagnosis cacar air berdasarkan karakteristik ruam yang muncul. Jika terdapat keraguan tentang diagnosis, maka dokter akan menjalani tes laboratorium, seperti tes darah atau kultur virus.
Berikut adalah penjabaran dari kedua tes tersebut, yaitu: