Ini Alasan Pembangunan Tahap II Tol Bengkulu - Lubuk Linggau Kembali Diusulkan Pemerintah Provinsi Bengkulu!
RK ONLINE - Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana kembali melanjutkan pembangunan tahap II Tol Bengkulu - Lubuklinggau. Bukan tanpa dasar, alasan pembangunan tahap II Tol Bengkulu - Lubuklinggau ini kembali diusulkan Pemerintah Provinsi Bengkulu adalah sebagai upaya dalam membuka jalur ekonomi baru di Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso mengungkapkan usulan tersebut disampaikan kepada Kementerian PUPR, Selasa 31 Oktober 2023.
Panjang total Tol Bengkulu - Lubuklinggau ini mencapai 95 kilometer yang dibagi menjadi tiga tahap. Tahap I yaitu pembangunan jalan tol Bengkulu - Taba Penanjung sepanjang 17,6 kilometer yang telah selesai dikerjakan sejak tahun 2022 lalu.
Namun, pembangunan tahap II yang meliputi jalan tol Taba Penanjung - Kepahiang sepanjang 23,7 kilometer, belum dapat terealisasi saat ini. Oleh karena itu, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu menjelaskan bahwa pembangunan jalan tol tahap II ini tetap menjadi prioritas usulan Pemerintah Provinsi kepada pemerintah pusat.
"Kami mengajukan usulan kepada Kementerian untuk melanjutkan hingga Kepahiang untuk tahap kedua, meskipun bukan prioritas saat ini. Namun, kita akan melihat perkembangan nanti. Jika usulan dari Pemerintah Provinsi untuk melanjutkan ini disetujui, kita akan menunggu bagaimana kelanjutannya, terutama setelah Pemilihan Presiden. Namun, usulan ini tetap menjadi prioritas utama dari Pemerintah Provinsi, karena bertujuan membuka jalur ekonomi baru," ungkap Tejo.
BACA JUGA:9 Hal Yang Harus Dihindari Saat Berkendara Dijalan Tol
Lebih lanjut, Tejo menambahkan bahwa pembangunan seksi kedua ini akan tetap diusulkan melalui anggaran APBN. "Pembangunan dari Taba Penanjung ke Kepahiang tetap menjadi prioritas yang diusulkan melalui APBN. Investasi ini akan dipertimbangkan dua kali, dan usulan akan tetap melalui APBN," kata Tejo Suroso.
Sebagai informasi, Proyek Pembangunan Tahap II Tol Bengkulu - Lubuklinggau yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero), yang juga pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), telah menghabiskan dana sebesar Rp 4,8 miliar.