Keterkaitan dengan Elang Jawa semakin diperkuat oleh masa bertelur yang terjadi 1-2 kali dalam setahun. Meskipun fenomena ini menarik perhatian, habitat Elang Jawa menghadapi risiko serius akibat hilangnya hutan primer dan campur tangan manusia. Ancaman perburuan ilegal semakin menghantui spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini.
BACA JUGA:Bukan Hanya Mitos, Ternyata Begini Penampakan Burung Garuda di Dunia Nyata Indonesia
Namun, Elang Jawa juga memberikan inspirasi positif. Keberadaannya telah menjadi sumber kebanggaan dan simbol cita-cita Indonesia yang teguh.
Kemiripan Elang Jawa dengan lambang nasional Indonesia, Garuda Pancasila, tidak dapat dipungkiri. Meskipun asal-usul Garuda memiliki akar mitologis, hubungan ini menggambarkan makna mendalam yang merangkul identitas nasional Indonesia.