BACA JUGA:Dari Jualan Rujak, Wanita 23 Tahun Viral Usai Mendadak Jadi Pengusaha, Netizen Curiga!
Kepanasan: Penggunaan air keran atau air mineral diketahui dapat menyebabkan mesin mengalami kepanasan berlebihan atau overheating. Air memiliki titik didih pada 100 derajat Celsius.
Sementara suhu mesin saat bekerja akan berada di atas 100 derajat Celsius. Sebagai akibatnya, radiator tidak akan bekerja secara optimal dalam meredam suhu saat kendaraan digunakan.
Penggunaan air biasa dalam jangka waktu lama akan menyebabkan cairan lebih cepat habis karena penguapan yang lebih cepat, sehingga mesin dapat mengalami overheating. Hal ini dapat merusak komponen mesin lainnya.
- Penyebab korosi: Air mineral juga dapat menyebabkan korosi pada pelat logam radiator. Berbeda dengan cairan coolant yang mengandung zat anti karat, air mineral justru mengandung zat yang dapat menyebabkan karat.
Proses oksidasi yang terjadi saat air menguap dapat menyebabkan terbentuknya karat. Jika karat muncul, dapat menyebabkan residu kotoran dan keropos pada komponen radiator, bahkan dapat menyebabkan kebocoran.
BACA JUGA:TERAKHIR, Program Pemutihan Pajak Kendaraan Provinsi Bengkulu Bakal Dihapuskan!
- Menghambat tarikan mesin: Penggunaan air mineral pada radiator juga dapat menghambat tarikan mesin. Ini merupakan efek lanjutan dari korosi pada radiator yang tidak terasa secara langsung dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
- Mengganggu sistem pendinginan: Mengisi radiator dengan air mineral tampaknya sederhana, namun dapat mengganggu kinerja sistem pendinginan mobil dan berakibat fatal.
Ketika mesin bekerja dan suhu mencapai sekitar 80-90 derajat Celsius dengan tekanan yang cukup tinggi, kandungan dalam air mineral dapat mengendap pada mesin pendingin. Selain itu, zat lainnya juga dapat beredar dan mengganggu sistem lain seperti pompa air, thermostat, bahkan dapat menyebabkan penyumbatan pada radiator.