Berdasarkan hasil pemeriksaan lanjut Tony, pelaku utama yang mengeksekusi nyawa korban adalah pelaku berinisial SD. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku tega membunuh korban, setelah kehabisan akal saat dipergoki mencuri petai di kebun warga yang dijaga oleh korban.
Saat itu pelaku mengaku membunuh korban dengan cara dipukul. Setelah itu menggunakan sebilah parang, IRT Apur ini langsung digorok dan akhirnya tewas ditempat.
Untuk menghilangkan jejak sambung Tony, kedua pelaku sempat mengangkat dan memindahkan jasad korban dari lokasi kejadian ke semak belukar.
"Pelaku mengaku menghabisi nyawa korban, karena korban pergoki mereka mencuri petai di kebun yang dijaga dan dirawat korban," demikian Kapolres Rejang Lebong.
Diberitakan sebelumnya, penemuan jasad IRT Apur yang tewas bersimbah darah, Selasa 31 Januari sekitar pukul 19.30 WIB membuat warga Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Rejang Lebong, Bengkulu dan sekitarnya mendadak heboh.
BACA JUGA:Heboh! IRT Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Ada Luka Sayatan Benda Tajam
Saat itu IRT yang diketahui bernama Mini (40) ini, diketahui merupakan warga Desa Apur, Sindang Beliti Ulu, Rejang Lebong. IRT ini ditemukan terkapar dan tewas bersimbah darah di perkebunan.
Tidak hanya bersimbah darah, warga semakin heboh setelah mengetahui jika IRT Apur ini ditemukan sudah terkapar dan meninggal dunia, dengan kondisi tubuh yang memiliki luka akibat digorok akibat benda tajam.
Tak heran dengan dasar luka itu dan fakta yang ditemukan di lapangan, membuat dugaan pembunuhan terhadap IRT Apur ini semakin menguat.