"Yang pertama mengetahui kejadian ini suaminya sendiri dan warga desa sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika ditemukan, korban sudah terkapar dan tewas bersimbah darah," terang Sabarudina, salah satu warga setempat.
Informasi beredar saat itu IRT Apur ini berangkat dari rumahnya menuju kebun yang berada di perbatasan Desa Apur dengan Desa Lawang Agung, Kecamatan Sindang belinti Ulu, tidak lama salat Dzuhur.
Hingga menjelang magrib, korban ini tidak kunjung pulang kerumahnya dan membuat suaminya mulai merasa risau. Sehingga bersama sejumlah warga desa, suami korban berinisiatif untuk menyusul dan mencari korban.
Malang saat tiba di perkebunan, suami korban dan warga yang melakukan pencarian, berhasil menemukan korban yang saat itu, sudah terkapar tak bernyawa.
Dengan luka sayatan yang menyerupai luka dengan benda tajam, IRT Apur ini ditemukan tewas bersimbah darah di tengah perkebunan milik warga.
Kemudian warga dengan segera melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian guna mengevakuasi korban dan melakukan proses pemakaman.