Sebagai pengusaha elit, Surya Darmadi sempat dicatat sebagai orang terkaya ke-28 di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2018 dengan kekayaan yang mencapai Rp 20,73 triliun. Dirinya juga diduga melakukan tidak pidana suap terhadap Annas Maamun, dengan uang Rp 3 miliar yang bertujuan untuk merubah lokasi perkebunan milik PT Duta Palma menjadi bukan kawasan hutan.
Selanjutnya kasus korupsi Asabri juga menjadi salah satu dari 3 kasus korupsi terbesar di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini. Sebab dalam kasus korupsi PT Abasri ini, tercatat negara mengalami kerugian hingga Rp Rp 23 triliun.
Besaran kerugian kasus korupsi PT Abasri ini lebih besar, dibandingkan dengan kasus perusahaan asuransi jiwa BUMN lainnya yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) periode 2013-2018 dengan kerugian negara, mencapai Rp 16,8 triliun (berdasarkan hitungan BPK).
Penghitungan BPK ini beda tipis dengan proyeksi Kejaksaan Agung (Kejagung) atas kasus Jiwasraya yakni Rp 17 triliun. Dalam kerugian Rp 16,8 triliun itu, merupakan kerugian investasi di saham Rp 4,65 triliun dan reksa dana Rp 12,16 triliun.
Walaupun kasus korupsi yang berbeda, temuan pihak berwenang mengungkapkan kalau ada beberapa nama yang ikut terseret dalam dua skandal tersebut. Misalnya Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX), Benny Tjokrosaputroatau Bentjok dan Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), Heru Hidayat yang juga ikut ditetapkan tersangka.