Disway banner

Makna dan Sejarah di Balik Malam Renungan Suci, Ketua DPRD Kepahiang: Berkarya Isi Pembangunan!

Makna dan Sejarah di Balik Malam Renungan Suci, Ketua DPRD Kepahiang: Berkarya Isi Pembangunan!

Makna dan Sejarah di Balik Malam Renungan Suci, Ketua DPRD Kepahiang: Berkarya Isi Pembangunan!--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Republik Indonesia genap berusia 80 tahun, sorak gembira masyarakat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan dengan berbagai kegiatan. Namun, tak jarang masih banyak masyarakat yang belum mengetahui, ada agenda penting yang dilaksanakan pada tengah malam tepatnya memasuki tanggal 17 Agustus.

BACA JUGA:Main Game Sebentar, Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp130 Ribu, Ini Aplikasinya!

BACA JUGA:6 Link Jalan di Kepahiang Diusulkan Masuk Dalam Program IJD

Yakni, malam renungan suci 17 Agustus, yang semata hanya ritual tahunan, melainkan adalah identitas budaya bangsa. Tradisi ini rutin digelar di Taman Makam Pahlawan, untuk mengenang jasa pejuang yang berkorban demi Kemerdekaan RI.

BACA JUGA:Hari Terakhir Uji Publik, Tenaga Honorer Hanya Konsultasi Prihal Pemberkasan NI PPPK

BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Gratis Rp310.000 dari Aplikasi PenghasilUang, Cek Syarat Mainnya!

Malam renungan suci kerap disandingkan dengan tradisi 'tirakatan' masyarakat Jawa, yang berakar pada konsep tiraakat bermakna prihatin. Dalam konteks kemerdekaan, tirakat dimaknai sebagai penghormatan mendalam bagi para pahlawan yang berjuang hingga akhir hayatnya.

 

Di Kabupaten Kepahiang, pelaksanaan malam renungan suci dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Santoso yang berlokasi di Kelurahan Pasar Ujung, pada Minggu 17 Agustus 2025 tepat pukul 00.00 WIB. Dandim 04/09 Letkol Arh Mochamad Erfan memimpin ikrar apel kehormatan pada malam renungan suci tersebut.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mantan Ketua dan Waka I DPRD Kepahiang Resmi Jadi Tersangka

BACA JUGA:Koperasi Merah di Kepahiang Belum Usulkan Pinjaman Dana

"Malam renungan suci ini merupakan agenda penting, untuk kita mengingat kembali pengorbanan pada pahlawan bangsa. Semangat kemerdekaan yang diwariskan pada kita, harus menjadi inspirasi pembangunan,serta karya untuk kemajuan masyarakat Kepahiang," sampai Ketua DPRD Kepahiang Gregory Dayefiandro, SE M.Sc.

 

Tradisi renungan suci malam 17 Agustus 2025 disampaikan Gregory, dipadukan dengan penghormatan kepada pahlawan, sehingga lahirnya tradisi doa, renungan,serta syukuran.  Pada masa awal kemerdekaan, tirakatan dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat.

Sumber: