Masa Kolonial Belanda, Komoditas Kopi Indonesia Jadi Unggulan Ekspor ke Negara Eropa

Radarkepahiang.id - Untuk yang belum mengetahuinya, komoditas kopi Indonesia merupakan komoditas unggulan ekspor ke negara-negara Eropa. 

Sejak masa kolonial Belanda, komoditas kopi telah menjadi salah satu komoditas unggulan di berbagai daerah. Bahkan, hasil dari perkebunan yang ditanam di lereng pegunungan tersebut, berhasil menembus pasar Eropa.

BACA JUGA:Merangkak Naik Lagi, Cek Sekarang Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini

BACA JUGA:PT PPI Buka Kembali Ekspor Kopi Indonesia ke Mesir, Totalnya Sudah Puluhan Ton!

Melihat potensi tersebut, penduduk lokal akhirnya tertarik untuk menanam kopi secara mandiri di lahan pribadi. Meski berhasil, namun penjualan hasil panen kopi tetap diberlakukan satu pintu oleh Belanda.

Sebab disinyalir adanya praktik monopoli perdagangan saat itu, membuat penjualan kopi tidak bebas diperjualbelikan. 

BACA JUGA:Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini, Senin 12 Agustus!

BACA JUGA:Ini Update Harga Kopi Terkini Berdasarkan Nilai Dolar USA dan Pasar Global

Praktik monopoli perdagangan kopi tersebut, tentu tidak menguntungkan petani kopi Indonesia. Karena harga jual telah ditetapkan oleh pihak perkebunan dengan banderol yang sangat rendah.

 

Demi mengantongi pendapatan lebih, petani akhirnya memilih untuk menjual secara sembunyi-sembunyi. Meski dilarang kolonial, penduduk nekat menjual secara ilegal untuk mendapatkan harga jual biji kopi yang wajar.

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Harga Kopi Robusta Anjlok Belakangan Ini, Masih Ada Peluang!

BACA JUGA:Harga Kopi Sempat Turun Drastis, Begini Saran Pakar Kopi Untuk Petani Kopi di Indonesia

Biji kopi di Indonesia tidak hanya ditanam di satu daerah, melainkan di banyak daerah di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari provinsi di dataran rendah hingga dataran tinggi. Ada dua jenis biji kopi yang banyak ditanam di Indonesia, yakni kopi robusta dan kopi arabika.

Sumber: