Petani Kopi Sumringah, Harga Kopi Dunia Diprediksi Tetap Mahal dan Naik Terus Hingga Akhir Tahun

Petani Kopi Sumringah, Harga Kopi Dunia Diprediksi Tetap Mahal dan Naik Terus Hingga Akhir Tahun

Harga kopi dunia diprediksi tetap mahal dan naik terus hingga akhir tahun 2024 jadi kabar gembira bagi petani kopi.--istimewah

Radarkepahiang.id - Harga kopi dunia diprediksi tetap mahal hingga akhir tahun 2024 ini. Pastinya kabar tentang Harga kopi dunia yang diprediksi tetap mahal hingga akhir tahun ini, menjadi kabar gembira yang dapat membuat petani kopi sumringah.

 

Saat ini update harga kopi dunia terus menunjukkan pergerakan. Prediksi harga kopi dunia diperkirakan akan mencapai USD 1.88 per pon hingga USD 2.15 per pon untuk tahun 2024.

BACA JUGA:Terkait Prediksi Harga Kopi di Kepahiang, Begini Kata Pakarnya!

BACA JUGA:Dump Truk Terguling, Jalan Lintas Kecamatan Seberang Musi Terdampak

Faktor yang melatarbelakangi prediksi harga kopi dunia tetap mahal dan naik tahun 2024 adalah, adanya kekuatan pasar global dan perubahan pola cuaca. Penyebab ini sudah terjadi selama beberapa dekade seiring naik turunnya harga kopi arabika dan robusta dunia.

 

Saat ini terjadi perubahan pergerakan konsumen yang mencari lebih banyak pilihan organik untuk makanan dan minuman sumber energi alami. Jika permintaan tersebut terus meningkat, hal ini juga dapat menyebabkan harga kopi naik terus.

 

Kopi arabika mengalami lonjakan harga, mencapai level tertinggi sejak musim panen 2024 ini. Sementara kopi robusta naik ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. 

Penyebabnya karena cuaca kering di Brasil baru-baru ini, terutama pada wilayah Minas Gerais yang merupakan wilayah utama untuk produksi Kopi Arabika.

BACA JUGA:Sebagian Kawasan HL Konak Dibebaskan, Dinas PUPR Kepahiang Langsung Bangun Jalan

BACA JUGA:Hasil Visum RSUD Rejang Lebong, Ternyata Ini Penyebab Kematian Pria di Tenda Pasar Malam!

Kurangnya curah hujan mengancam panen kopi yang akan datang dan membuat harga kopi naik terus. Pengaruh gelombang panas di Vietnam juga mempengaruhi hasil produksi kopi robusta andalan negara tersebut. 

Sumber: