Dari 2.217 UMKM, Disperkop UKM Kepahiang Sebut Kurang dari 1 Persen yang Produktif

Dari 2.217 UMKM, Disperkop UKM Kepahiang Sebut Kurang dari 1 Persen yang Produktif

Disperkop UKM Kepahiang mengatakan kalau hanya segelintir UMKM di Kepahiang yang aktif dan produktif--Radarkepahiang.id

Radarkepahiang.id - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM atau Disperkop UKM Kepahiang menyebutkan, ribuan UMKM di Kepahiang tidak produktif. Bahkan dari keseluruhan UMKM yang berjumlah 2.217 UMKM, Disperkop UKM mengatakan kalau kurang dari 1 persen UMKM di Kepahiang yang produktif.

BACA JUGA:Merugi Ratusan Juta, Terungkap Ini Penyebab Rumah Petani Sosokan Taba Ludes Terbakar!

Sebab dari total 2.217 UMKM yang tercatat di Disperkop UKM Kepahiang, sampai saat ini yang masih aktif dan produktif hanya berjumlah 150 UMKM saja. 

 

Dengan demikian Kepala Disperkop UKM Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos menilai kalau saat ini, masih diperlukan peningkatan kapasitas pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Hal ini perlu dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan pasar yang terus menuntut adanya kreatifitas serta kualitas produk UMKM.

BACA JUGA:Bukan Cuma Randis, Gedung juga Masuk Daftar Sasaran Inventarisir Aset Pemkab Kepahiang

Dia menjelaskan, banyak persoalan yang dihadapi para pelaku UMKM, terutama terkait dengan pemasaran yang menyebabkan produksinya menjadi menurun. Dia berharap, pelaku usaha mikro kecil dan menengah tersebut tidak segan berkoordinasi agar produknya mudah dipasarkan, seperti di toko-toko modern.

 

"Kita akui UMKM memang banyak, tapi yang produktif sangat sedikit sekali, rata-rata persoalan pemasaran. Karena pemasaran ini menuntut banyak, terutama kualitas produk, PIRT, izin usaha, label halal, kadaluwarsa, maupun pemasaran produk yang memenuhi syarat," ujar Jan Dalos.

BACA JUGA:Nikah Sirih Masih Tinggi dan Banyak Digandrungi Pasutri, KUA Tebat Karai Lakukan Ini!

Dikatakan Jan Dalos, beberapa waktu lalu Pemkab Kepahiang sudah mengukuhkan Asosiasi UMKM. Asosiasi tersebut menurut Jan Dalos, harusnya menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk saling suport dan mengembangkan produk serta pemasaran, dan informasi dalam meningkatkan produktivitas usahanya.

 

"Asosiasi ini dapat menjadi jembatan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah, agar dapat mengembangkan usahanya. Mulai dari terkait perizinan, produktivitas, keuangan hingga pemasaran. Kita berharap asosiasi ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik," ujar Jan Dalos. 

Sumber: