Kata Dewan, Pelayanan RSUD Kepahiang Tidak Ramah, Eko: Istri Saya Sakit!
Kata Dewan, Pelayanan RSUD Kepahiang Tidak Ramah, Eko: Istri Saya Sakit!--Radarkepahiang.id
Saat itu menurut Eko, istrinya didiagnosa mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD). Sayangnya saat dirujuk ke RSUD Kepahiang, istrinya tersebut malah tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
"Kami mempertanyakan prosedur pelayanan pasien di RSUD Kepahiang ini, bukan hanya ketidakramahan petugasnya saja. Karena belum lama ini istri saya sakit, sudah beberapa hari demam tak kunjung sembuh diantar ke rumah sakit, diagnosanya DBD, tapi sama sekali tidak di rawat, hanya disuntik terus disarankan pulang. Seperti yang kita ketahui, masa kritis DBD ini cukup lama, bahkan setelah seminggu dari rumah sakit itu, tidak ada perubahan. Artinya memang diharuskan untuk dirawat," sesal Eko.
BACA JUGA:Terkendala Pembebasan Lahan, Wacana Pembangunan Sumber Air Baku PDAM Kepahiang Batal
Di sisi lain, Eko menjelaskan jika RSUD Kepahiang mengalami peningkatan BLUD dari Rp 2,3 miliar menjadi Rp 3,6 miliar. Dengan peningkatan tersebut, Eko menilai seharusnya dapat meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat.
"Seharusnya pendapatan BLUD itu dapat meningkatkan sarana dan prasarana, bukannya makin merosot karena banyak fasilitas yang tidak ada lagi, seperti lampu dan sarana lainnya untuk pasien. Terkait dengan ketidakramahan perawat dan petugas rumah sakit tersebut, kami berharap adanya evaluasi dari managemen rumah sakit," tandasnya.
BACA JUGA:Ditinggal Suami Minum Racun, Remaja Cantik Asal Lubuk Penyamun Nekat Gantung Diri Saat Berbadan Dua
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui via telphone Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda belum memberikan hak jawabnya terkait dengan keluhan masyarakat yang disampaikan wakil rayat tersebut. Bahkan saat dihubungi via telphone sama sekali tidak ada direspon.
Sumber: