FIFA Match Day, Bank Mandiri Kampanye Kebersihan dan Edukasi Pengelolaan Sampah
Bank Mandiri kampanye kebersihan dan kelola sampah dengan baik--Bank Mandiri
FIFA Match Day, Bank Mandiri Kampanye Kebersihan dan Edukasi Pengelolaan Sampah
RK ONLINE - Bank Mandiri terus berupaya menerapkan praktik bisnis secara berkelanjutan. Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Bank Mandiri mengedukasi 50 UMKM binaan Rumah BUMN (RB) Surabaya, mengenai pengelolaan sampah secara bijak.
Bukan hanya itu saja, Bank Mandiri juga melanjutkan kegiatannya dengan aksi bersih-bersih Stadion Gelora Bung Tomo, jelang FIFA Match Day Indonesia vs Palestina.
BACA JUGA:MENAKJUBKAN! Bank Mandiri Sabet Gelar Bank BUMN Top 1 versi Forbes
Pada program edukasi bertajuk Workshop Kelola Sampah ini, tiga Alumni Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yakni Project Manager Greeneration Foundation, Dimas Teguh Prasetyo, Founder Robries Syukriyatun, Niamah dan CEO Dus Duk Duk, Arief Susanto berbagi motivasi dan pengalaman dalam membangun bisnis dari pengelolaan sampah.
Sedangkan aksi bersih stadion yang mengusung tema Match Day Clean Up, melibatkan lebih dari 100 relawan binaan Greeneration Foundation serta masyarakat setempat.
BACA JUGA:Konsisten Dorong Aspek ESG, Bank Mandiri Perkuat Kolaborasi dengan Volta, MCAS Group
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menjelaskan kalau aktivitas pada program TJSL ini, diharapkan dapat menjadi kontribusi konkrit perseroan dalam mengurasi emisi karbon dan mengenalkan potensi usaha baru dari pengelolaan sampah secara bijak.
"Dalam penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan fokus pada environment, social and governance (ESG), kami berupaya dapat melibatkan masyarakat dalam jumlah besar agar memiliki efek berganda yang signifikan, khususnya pelaku UMKM. Hal ini mengingat UMKM adalah salah satu pilar utama perekonomian Indonesia," kata Rudi di Surabaya, Rabu 14 Juni 2023.
Rudi melanjutkan kalau Bank Mandiri berharap, kegiatan ini bisa mencapai tiga tujuan utama. Pertama, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam praktik bijak kelola sampah. Kedua, meningkatkan intensi masyarakat dalam melakukan praktik bijak kelola sampah di tempat tinggal masing-masing.
Kemudian yang ketiga, berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon yang terjadi di lingkungan melalui praktik bijak kelola sampah.
Sumber: