Tradisi Perang Sarung Saat Bulan Suci Ramadhan, Ternyata Begini Pendapat Kemenag dan Ustad Pratikno!

Tradisi Perang Sarung Saat Bulan Suci Ramadhan, Ternyata Begini Pendapat Kemenag dan Ustad Pratikno!

Ternyata begini pendapat Kemenag dan Ustad Pratikno terkait kebiasaan Perang Sariung saat Bulan Suci Ramadhan/Foto: Ilustrasi.--Radar Bogor

 

Terkait hal ini, Kemenag Kabupaten Kepahiang juga menyarankan agar Mubaligh dan Tokoh Agama agar bisa menyampaikan kepada para jemaah melalui tausyiahnya, agar bisa dipahami baik oleh orang tua maupun generasi muda.

 

"Memang belum ada korbannya, namun jangan sampai. Mencegah lebih baik daripada mengobati," tutupnya.

BACA JUGA:VIRAL!! Gus Sholeh Ustad Imam Salat Tarawih Sambil Live TikTok yang Panen Gift dan Saweran

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Ustazd kondang yang bertugas di 409-04 Kepahiang Kodim 0409 Rejang Lebong, Kopral I, Pratikno juga mengatakan demikian. Bahkan dia menegaskan kalau secara agama, tidak ada satupun dalil yang memberi pembenaran tentang tradisi Perang Sarung ini.

 

"Saya kurang paham ini awal mulanya dari mana. Namun jika berbicara agama, tidak satupun dalil yang membenarkan aktivitas Perang Sarung ini. Sehingga bisa dipastikan bahwa Perang Sarung tidak diajarkan dalam Islam," tegasnya.

 

Meskipun tidak ada kegiatan penertiban secara khsusus terkait Perang Sarung ini, Pratikno yang bertugas sebagai Bhabinsa memastikan jika aktivitas ini akan langsung dihentikannya apabila terjadi di lingkungannya. 

BACA JUGA:SELAMAT, Bulan Depan Gaji Guru PNS dan PPPK Naik Menjadi Rp15 Juta Lebih!

Tentu saja tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya konflik atau keributan yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.

 

"Kalau bisa jangan dilakukan, karena bagi si pemukul mungkin dianggap biasa saja. Tapi jika dibalik, orang yang menerima pukulan pasti tidak akan terima. Sehingga ini akan memancing emosi dan terjadi keributan," demikian Pratikno.

Sumber: