Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Tani Digital dan KUR BSI Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Aceh

Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Tani Digital dan KUR BSI Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Aceh

Presiden Jokowi saat meluncurkan Kartu Tani Digital dan KUR BSI di Aceh.--Istimewah

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengalokasikan Rp95 triliun dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk pelaksanaan APBN 2023. Salah satu yang akan didorong adalah meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas pangan. 

BACA JUGA:Yakin Tidak Tertarik? Ini Sederet Keuntungan Mengikuti Program Magang ke Jepang!

Melalui anggaran ketahanan pangan tersebut pemerintah juga mendorong pemanfaatan teknologi dan data, serta pengembangan iklim investasi, penguatan sistem logistik pangan nasional, hingga transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.

 

Maksimalkan Penyaluran KUR

 

Dalam kesempatan tersebut BSI juga menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 3 triliun kepada masyarakat Aceh. Presiden Jokowi yang dalam sambutannya mengatakan Aceh mendapatkan jatah yang sangat besar dari penyaluran KUR BSI. Karena untuk Aceh sendiri saja BSI mengalokasikan Rp3 triliun dari total Rp14 triliun jatah KUR BSI tahun ini. Presiden berharap alokasi KUR tersebut dapat membantu mengembangkan dan mensejahterakan masyarakat Aceh.

 

"Sekarang BSI untuk seluruh tanah air menyediakan Rp14 triliun dibagi 38 provinsi. Aceh sendiri dapat gede banget jatahnya Rp3 triliun. Saya melihat, saya juga orang Aceh pernah di Lhokseumawe, di Bener Meriah, potensi di Aceh ini sangat besar, perdangangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan semua ada di sini. Ekonomi akan tumbuh kalau peredaran uangnya semakin banyak, dan Rp3 triliun (alokasi KUR BSI) akan men-trigger ekonomi di Aceh," sampainya.

BACA JUGA:Pelantikan Pantarlih Pemilu 2024 Ditunda, Ini Jadwal Baru Pelantikan Pantarlih Pemilu 2024 Setelah Penundaan!

Presiden Jokowi juga mengingatkan agar para penerima KUR berhati-hati dalam menggunakan pembiayaan yang mereka terima dari BSI. Presiden mengingatkan pembiayaan tersebut harus digunakan untuk usaha yang produktif bukan konsumtif.

 

"Pembiayaan di BSI bisa sampai Rp500 juta asal usahanya lancar dan pembayarannya lancar. Hati-hati dalam penggunaannya, jangan dibelikan mobil, hati-hati. 6 bulan gagah habis itu mobil ditarik. Pembiayaan harus betul-betul disiplin dan harus tiap bulan disiapkan untuk angsurannya. Kalau diberi pembiayaan seperti itu jangan tergesa-gesa untuk mencari kesenangan," ujar Presiden Jokowi.

 

Sumber: