Capaian Kinerja Ombudsman RI Bengkulu Lampaui Target
DOK/RK : RILIS : Ombudsman RI Kanwil Bengkulu saat menggelar rilis capaian tahunan, Senin (26/12) kemarin--
Dari 102 laporan masyarakat tersebut, terdapat 90 laporan masyarakat yang telah selesai dan ditutup, sementara 12 laporan sedang dalam proses penanganan oleh Tim Keasistenan Pemeriksaan dan 90 laporan masyarakat yang berhasil ditangani, terdapat 38 laporan dengan kesimpulan ditemukan maladministrasi namun telah diselesaikan oleh instansi terlapor, 2 laporan selesai melalui mekanisme konsiliasi, 45 laporan tidak ditemukan maladministrasi, dan 5 laporan telah masuk objek pemeriksaan pengadilan.
Selanjutnya, pada capaian kinerja keasistenan Pencegahan Maladministrasi, Ombudsman RI Kantor Perwakilan Bengkulu berhasil menjalankan 4 program unggulan pada tahun 2022 yakni program koordinasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik, edukasi dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik, kajian pelayanan publik, dan program penilaian penyelenggaraan pelayanan publik.
"Dan dari hasil penilaian penyelenggaraan pelayanan publik Provinsi Bengkulu, terdapat 1 pemerintah daerah dengan zonasi hijau dan opini dengan kualitas tertinggi, selanjutnya 8 Pemerintah Daerah, 8 Kantor Pertanahan, dan 8 Kepolisian. Resor dengan zonasi hijau dan opini dengan kualitas tinggi sementara selebihnya mendapat zonasi kuning dan opini dengan kualitas sedang," papar Herdi.
BACA JUGA:Sudah Siap Dinilai KemenPAN-RB dan Ombudsman
Terakhir dari sisi Kinerja Kesekretariatan, Ombudsman RI Kantor Perwakilan Bengkulu berhasil membuat terobosan melalui program yang berhubungan dengan disrupsi teknologi dan kegiatan ini baru satu-satunya terjadi di Ombudsman RI perwakilan yaitu program Coaching Clinic Pengelolaan Pengaduan, Media Sosial, dan Aktivasi Focal Point.
Kegiatan tersebut telah terlaksana di 9 kabupaten Provinsi Bengkulu diantaranya: Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Mukomuko.
Kegiatan tersebut berhasil melampaui target dintaranya, peningkatan kapasitas peserta. aktivasi focal point, dan ruang diskusi interaktif. Dan dari hasil pengolahan data pada kuesioner pro-test dan post-test menunjukkan bahwa 100 persen peningkatan kapasitas peserta coaching clinic yang diukur dengan pendekatan Taksonomi Bloom yaitu perubahan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui metode N-Gain score mencapai nilai 0.8 (kategori tinggi) dan persentase sebesar 84 persen (tafsiran efektif).
Sementara itu, untuk aktivasi focal point telah berhasil mencapai 287 data focal point yang tersebar diberbagai instansi penyelenggara pelayanan publik di 9 kabupaten Provinsi Bengkulu. Sedangkan untuk ruang diskusi interaksi terkait pelayanan publik pun telah berhasil diaktivasi sebanyak 9 grup Whatsapp guna mendukung percepatan penyelesaian laporan masyarakat dan pada akhirnya kualitas pelayanan publik di Provinsi Bengkulu dapat kian meningkat.
Sumber: