Peserta JKN Mau Berobat, Cukup Bawa KTP

Peserta JKN Mau Berobat, Cukup Bawa KTP

Kacab BPJS Kesehatan Kabupaten Kepahiang, Desnita.--

RK ONLINE - Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah resmi menjadi nomor kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Hal ini disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabupaten Kepahiang, Desnita Adelina, S.KM Senin (28/11).

 

Diberlakukannya NIK sebagai nomor peserta JKN, diterangkan Desnita, untuk mempermudah layanan yang dibutuhkan masyarakat. Keputusan itu lanjut dia, untuk meningkatkan mutu layanan hingga kualitas layanan dan penyelenggaraan program. Agar bisa memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan utama termasuk dalam meningkatkan infrastruktur serta kualitas layanan kepada peserta.

 

Ketentuan itu merujuk pada Undang-undang Nomo 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, pasal 13 huruf (a) dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, BPJS berkewajiban nomor identitas tunggal kepada peserta.

 

"Manfaat penggunaan NIK sebagai identitas peserta program JKN-KIS. Pertama mudah, yaitu peserta cukup membawa satu jenis kartu identitas seperti KTP. Kemudian cepat. Peserta menyebutkan nomor NIK yang tertera pada KTP untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Faskes tempat pesrta terdaftar," jelas Desnita.

 

BACA JUGA:Rp 6,1 M APBD untuk JKN 14.253 Warga

 

Selanjutnya bagi yang belum berusia 17 tahun dapat menunjukkan Kartu Identitas Anak (KIA) atau kartu keluarga. Yang jelas, kata Desnita, pelayanannya pasti karena data peserta terintegrasi dengan sistem di BPJS Kesehatan dan Faskes, sehingga pasti mendapatkan layanan administrasi dan pelayanan kesehatan.

 

"Penggunaan NIK sebagai identitas peserta JKN-KIS juga dilakukan dalam rangka mendukung Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia untuk mewujudkan keterpaduan perencanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan dengan didukung data yang akurat, mutakhir, terpadu, dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagipakaikan, serta dikelola secara seksama, terintegrasi hingga berkelanjutan, dan aman," demikian Desnita.

Sumber: