Jaga Ketahanan Pangan dan Inflasi

Jaga Ketahanan Pangan dan Inflasi

DOK/RK : RESESI : Kepala DJPb Provinsi Bengkulu, M. Syarwan saat di wawancarai awak media terkait potensi resesi ekonomi 2023 di Kantor DJPb Provinsi Bengkulu--

RK ONLINE - Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mengungkapkan, jika Bengkulu tidak ingin berdampak terhadap resesi yang berpotensi terjadi tahun 2023 mendatang, harus mengupayakan berbagai hal. Utamanya menjaga sektor ketahanan pangan serta menjaga agar inflasi terkendali.

 

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Bengkulu, M. Syarwan, SE, MM mengatakan, potensi resesi merupakan dampak dari konflik di Eropa antara Rusia-Ukraina yang mengakibatkan sektor ekonomi terdampak serius dan melemah. Serta terjadi  adanya lonjakan angka inflasi.

 

"Pemerintah harus benar-benar siap, misalnya terkait dengan ketahanan pangan, itu harus digiatkan terus. Sehingga jika memang resesi ekonomi benar-benar terjadi kita sudah siap," ungkap Syarwan.

 

Ketahanan pangan ini dapat dilakukan pemerintah daerah dengan mengencarkan program bertanam komoditas pangan terutama komoditas penyumbang inflasi seperti cabai, bawang, sampai tanaman pangan pengganti padi.

 

"Masyarakat bisa menanam kebutuhan pangannya sendiri seperti cabai, tomat dan lainnya. Selain untuk menjaga ketahanan pangan, juga berdampak positif terhadap perkembangan inflasi," sampai Syarwan.

 

BACA JUGA:Kunjungan ke Benteng, Wamentan RI Tampung Keluhan Petani

 

Ia menambahkan, angka inflasi menjadi pertimbangan penting yang harus diperhatikan pemerintah selain ketahanan pangan. Apalagi saat ini angka inflasi di wilayah eropa sudah meningkat drastis dan wilayah Asia dan Indonesia yang masuk didalamnya dituntuk untuk dapat menstabilkan angka inflasi agar tidak terdampak akan potensi resesi tahun 2023.

 

Sumber: