Senator Riri Sampaikan 3 Persoalan

Senator Riri Sampaikan 3 Persoalan

--

Apresiasi Langkah Pemprov Bengkulu

 

RK ONLINE - Rencana tata ulang kawasan wisata Pantai Panjang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sesuai dengan peruntukkan agar para wisatawan merasa nyaman berkunjung di kawasan tersebut, menuai apresiasi berbagai kalangan.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, Pantai Panjang merupakan destinasi wisata milik Bengkulu yang paling dapat diandalkan untuk dijual kepada wisatawan luar baik di dalam maupun luar negeri.

"Karena posisinya yang paling bagus dan paling dekat dari Bandara Fatmawati Sukarno. Dari Pantai Panjang wisatawan bisa diarahkan ke destinasi-destinasi wisata yang lain. Rencana tata ulang ini patut disambut baik oleh semua pihak," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (11/10).

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini melanjutkan, menurutnya, ada tiga persoalan yang mesti segera diselesaikan sembari  rencana tata ulang tersebut direalisasikan.

"Pertama perlu langkah antisipasi atas tindak kriminal dan kemaksiatan di kawasan pantai. Belum lama ini saya mendengar ada kasus eksploitasi seksual anak dibawah umur. Kejadian ini bukan sekali dua kali. Jangan sampai perilaku buruk mengundang azab dari Allah, bukannya mendatangkan keberkahan," pesan Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, aspirasi kedua yang ia soroti adalah terkait pohon tumbang yang belum lama ini terjadi di kawasan Pantai Panjang bahkan menimpa warung milik pedagang.

"Pohon tumbang ini bisa terjadi kapan saja saat angin kencang bertiup. Kalau kemarin membahayakan pedagang, bisa jadi ke depan membahayakan pengunjung. Pihak terkait harus memeriksa semua pohon, mana yang sudah lapuk, pangkas segera," harap Hj Riri Damayanti John Latief.

 

BACA JUGA:Senator Riri : Jauhkan Stigma dan Diskriminasi

 

Ketiga, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang, persoalan klasik yang dikeluhkan hampir setiap tahun, terutama dalam momen-momen besar baik pada skala daerah maupun skala nasional, yakni persoalan sampah.

"Seperti saat even Festival Tabut kemarin, viral di media sosial mengenai penumpukan sampah tidak jauh dari pusat penyelenggaraan. Saya tidak menyalahkan pemerintah daerah, karena ini merupakan tanggung jawab bersama, yang jelas-jelas salah adalah yang suka buang sampah sembarangan," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief.

Sumber: