Senator Riri : Jauhkan Stigma dan Diskriminasi

Senator Riri : Jauhkan Stigma dan Diskriminasi

FOTO/TIM RIRI : Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief mengapresiasi dioperasikannya Tol Kota Bengkulu-Taba Penanjung. --

RK ONLINE - Setiap orang yang mengalami persoalan dengan kondisi kesehatan mentalnya, layak untuk hidup aman dan nyaman tanpa mengalami stigma dan diskriminasi. Karena stigma dan diskriminasi hanya akan membuat kehidupan sosial kian memburuk dan rentan menimbulkan persoalan yang semakin kompleks. 

Demikian disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal Provinsi Bengkulu, Hj. Riri Damayanti John Latief pada peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 atau World Mental Health Day 2022 yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober.

"Masalah kesehatan jiwa ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Apalagi pada masa pandemi Covid-19, di semua daerah, di seluruh Indonesia, termasuk di Bengkulu. Oleh karena itu jauhkan stigma dan diskriminasi," kata Hj Riri, Senin (10/10).

Lulusan Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini berharap, Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 mampu menggerakkan pemerintah daerah, khususnya yang ada di Bengkulu supaya dapat menjadikan persoalan sebagai prioritas agenda. Dimana setiap orangnya dapat mengakses perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan.

"Jangan sampai gangguan jiwa yang dihadapi masyarakat berakhir dengan hal-hal aneh seperti demonstrasi memasak dan memakan kucing di media sosial yang baru-baru ini viral di Bengkulu, apalagi sampai berakhir dengan bunuh diri, naudzubillah min dzalik," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu ini meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk mengakomodir usulan dinas kesehatan daerah yang berharap adanya pembangunan rumah sakit khusus jiwa (RSKJ) di daerah.

"Misal Pemkab Bengkulu Selatan, ini mereka telah mengajukan usulan tetapi belum terealisasi. Padahal fasilitas RSJK di Bengkulu Selatan bisa mengakomodir warga Kaur juga. Di Provinsi Bengkulu ini, baru ada satu (RSJK Soeprapto). Jadi memang layak ditambah," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.

 

BACA JUGA:Kepemimpinan Terbaik Sepanjang Masa Adalah Kepemimpinan Nabi Muhammad

 

Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menambahkan, masalah kesehatan jiwa tidak serta merta dialami dalam bentuk gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, namun juga mereka yang mengalami masalah-masalah kejiwaan (ODMK). 

"Sekilas saya lihat laporan orang yang mengalami masalah kejiwaan di Bengkulu cukup besar, tapi ini seperti fenomena gunung es, bisa jadi jumlahnya jauh lebih besar. Maka saya mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk sama-sama memprioritaskan masalah ini. Jiwa masyarakat sehat, insya Allah Bengkulu hebat," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief. (**)

Sumber: