Malang, 7 Ekor Sapi PMK Disembelih Dengan Sia-sia

Malang, 7 Ekor Sapi PMK Disembelih Dengan Sia-sia

Penanganan sapi PMK oleh Satgas Dinas Pertanian.--

RK ONLINE - Sebagai upaya dalam mendapatkan bantuan, baru-baru ini Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu secara resmi melaporkan penyembelihan 7 ekor sapi PMK kepada Pemprov Bengkulu.

 

Namun malang, laporan tersebut ternyata tidak bisa ditindaklanjuti Pemprov Bengkulu. Hal ini disebabkan kurangnya persyaratan administrasi yang seharusnya dipenuhi. Yakni hasil visum dokter hewan terhadap 7 ekor sapi PMK.

 

Kadis Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP mengatakan kurangnya syarat administrasi berupa visum dokter hewan itu, membuat pemotongan 7 ekor sapi PMK ini tidak dapat ditindaklanjuti dan dipastikan tidak akan mendapatkan bantuan.

BACA JUGA:Dari Penemuan Dompet, Pelajar Tewas Itu Berhasil Ditemukan Sang Ayah

"Iya, kita tidak dapat mengajukan bantuan untuk 7 ekor sapi PMK tersebut. Ini terjadi karena persyaratan administrasinya kurang (Visum dokter hewan, red). Hal ini terjadi karena saat sapi terserang PMK dan dipotong, saat itu Kabupaten Kepahiang belum memiliki dokter hewan yang berwenang mengeluarkan visum," terangnya. 

BACA JUGA:Nasib 10 Calon Panwascam di Ujung Tanduk

Hernawan pun memamparkan populasi ternak yang ada di Kabupaten Kepahiang terdiri dari sapi 3.424 ekor, kerbau 121, kambing 8.001, dan babi 35 ekor. Dari data jumlah hewan ternak tersebut, terjadi 343 kasus PMK yang sempat menyebar di Kabupaten Kepahiang. Dengan angka kesembuhan 335, mati 1 ekor dan terpaksa dipotong 7 ekor. 

 

 

"Sementara distribusi vaksin PMK 1.100 dengan rincian kambing 141, sapi 611, dan kebau 13. Vaksinasi telah tersebar di 4 kecamatan. Untuk Kecamatan Kabawetan menjadi fokus utama kegiatan vaksinasi karena dekat dengan wilayah yang terdampak dan banyak populasi ternak," jelasnya.

 

Untuk mengetahui efektifitas vaksin PMK tambah Hernawan, sebanyak 292 sampel hewan ternak diambil dengan metode PCR oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Sampel tersebut akan dikirim ke Balai Veteriner (BVET) Lampung. 

Sumber: