Pemeriksaan Spesimen, BU Tertinggi

Pemeriksaan Spesimen, BU Tertinggi

DOK/RL : Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni--

RK ONLINE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menjadi salah satu wilayah dengan pemeriksaan spesimen Covid-19 tertinggi dalam sepekan terakhir.

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si menyampaikan dari rekapitulasi data Covid-19 nasional, per 6 September 2022 untuk rata-rata pemeriksaan nasional tercatat 152,82 spesimen per minggu.

"Secara nasional urutan lima teratas pemeriksaan spesimen adalah Sikka, Jayapura, Sukoharjo, Bengkulu Utara dan kota Kediri," kata Herwan. 

Di urutan pertama daerah Sikka dengan jumlah penduduk 324,28 ribu jiwa, jumlah spesimen diperiksa di tempat ini tercatat 977 spesimen per minggu. Adapun angka positive rate terakhir adalah 1,16 persen. Positive rate di wilayah ini naik dibandingkan rasio pada pekan sebelumnya.

"Lalu Jayapura dari jumlah penduduk di wilayah ini tercatat 129,45 ribu jiwa jumlah spesimen diperiksa sebanyak 970 spesimen per minggu," tutur Herwan. 

 

BACA JUGA:Dukung Pamong Praja Maksimalkan Tegakkan Perda

 

Kemudian ada Sukoharjo yang mencatatkan pemeriksaan spesimen per minggu sebanyak 966. Disusul pemeriksaan sebanyak 958 spesimen per minggu di Bengkulu Utara serta untuk pemeriksaan jumlah spesimen diperiksa di kota Kediri tercatat 937 spesimen per minggu. 

Berdasarkan rekapitulasi data Covid-19 nasional, terdapat 156 kabupaten/kota di Indonesia yang secara aktif melaporkan jumlah spesimen diperiksa harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya. Sedangkan, 162 kabupaten/kota lainnya mencatatkan jumlah spesimen diperiksa lebih rendah dibandingkan pemeriksaan pekan sebelumnya.

Herwan mengingatkan, meski saat ini penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang tetap ikut mengurangi transmisi Covid-19.

"Usahakan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona," singkat Herwan.

Sumber: