Kota Bengkulu Berstatus Tanggap Darurat Bencana

Kota Bengkulu Berstatus Tanggap Darurat Bencana

DOK/RK : BANJIR : Banjir yang merendam disalah satu tempat di Kota Bengkulu--

RK ONLINE - Hujan yang melanda Kota Bengkulu sejak Senin (29/8) hingga Jumat (2/8) kemarin menyebabkan sebagian besar wilayah terendam dan tergenang air hujan. Setidaknya sekitar 1.970 Kepala Keluarga (KK), beberapa bangunan Pemerintah maupun sekolah, hingga areal persawahan terdampak banjir. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengeluarkan status wilayahnya menjadi tanggap darurat bencana. 

"Per 1 September Kota Bengkulu kita tetapkan statusnya tanggap darurat bencana. Artinya secara aspek teknis kebencanaan sudah masuk kriteria sebab bencana banjir sudah berlangsung lebih dari 1x24 jam," papar Wakil Walikota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi, SE, MM usai menghadiri rapat pembahasan penanganan banjir antara Komisi V DPR RI dengan jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu, Jumat (2/9) kemarin di Gedung Balai Raya Semarak. 

Ia menambahkan, dengan status yang ada juga menjadi pedoman Pemkot mengoptimalkan penanganan dampak banjir. Serta menjadi syarat  pemerintah untuk dapat mengeluarkan bantuan terutama Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk masyarakat terdampak bencana.  "Kita akan segera mendistribusikan beras bantuan kepada masyarakat terdampak banjir ini secepatnya," ungkap Dedy Wahyudi. 

 

BACA JUGA:Hingga Kemarin Terdata 5.316 KK Terdampak Banjir

 

Lebih lanjut, ditanya terkait faktor penyebab banjir dirinya menyampaikan penyebab banjir diantaranya hujan lebat di hulu sungai yang menyebabkan sungai dihilir yang ada di Kota Bengkulu meluap, selain itu permasalahan drainase yang ada di perkotaan yang tidak memadai.  "Untuk itu, kedepan persolan drainase perkotaan menjadi prioritas perhatian kami untuk dilakukan pembenahan. Semoga kedepan lebih baik," ujar Dedy Wahyudi. 

Ia menambahkan, dengan adanya pertemuan dengan pemerintah pusat menjadi momentum Pemkot Bengkulu dalam pengusulan normalisasi sungai Bengkulu. Karena persoalan sungai inilah yang menjadi penyebab banjir di Kota Bengkulu, sehingga kedepan harus ada normalisasi sungai dan dibangun kolam retensi di daerah yang rawan banjir. Untuk kolam retensi sendiri direncanakan ada 3 titik yang akan dibangun kolam retensi dengan luas 5 hektare, 4 hektare, dan 2 hektare.  "Jika ini terlaksana secara teknis dapat mengurangi banjir di Kota Bengkulu. Mohon doanya agar dapat dibangun dan Bengkulu tidak terjadi lagi banjir," harap Dedy Wahyudi. 

Sementara itu, dari data monitoring Aplikasi InaRisk milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 50 persen permukaan Kota Bengkulu terendam banjir ringan hingga tinggi dengan 8 kecamatan terpapar dengan luasan resiko banjir 7.849 hektare dan merambah 215 hektare area lingkungan.  Delapan kecamatan terdampak banjir ters3but  adalah Kecamatan Sungai Serut, Muara Bangkahulu, Ratu Agung, Kampung Melayu, Teluk Segara, Ratu Samban, dan Singaran Pati.

Sumber: